Pernahkah Anda memikirkan seputar perbandingan gaji antar industri kerja yang dijalani banyak orang?
Contohnya dalam industri kreatif dan konvensional, dua industri ini dapat dikatakan sangat berbeda baik dari segi pekerjaan dan targetnya.
Sering kali proses penggajian dan jumlah penghasilan di dalamnya juga akan berbeda-beda. Namun, mana yang lebih menguntungkan?
Pada artikel ini, kita akan melihat perbandingan gaji dua industri ini dan bagaimana mereka membuat industrinya menarik dimata pekerja.
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Table of Contents
Pengertian Industri Kreatif dan Konvensional
Jika ingin membandingkan penghasilan antara industri kreatif dan konvensional, maka kita harus mengenal terlebih dahulu bentuk kerja di dalam dua industri ini.
Secara umumnya, industri kreatif adalah sektor ekonomi yang berfokus pada penciptaan, produksi, dan distribusi produk atau layanan yang berbasis kreativitas.
Industri ini sering melibatkan seni, budaya, teknologi, serta media. Contohnya seperti periklanan, desain grafis, perfilman, game, musik, hingga arsitektur.
Fokus utama industri kreatif adalah menghasilkan nilai tambah melalui kreativitas individu dan tim dalam perusahaan.
Sedangkan industri konvensional adalah sektor ekonomi yang lebih tradisional. Dimana akan lebih berorientasi pada produksi massal atau penyediaan layanan yang stabil dan terstruktur.
Industri konvensional bisa berbentuk manufaktur, perbankan, pendidikan, transportasi, dan agrikultur. Fokus utama industri ini adalah efisiensi, produktivitas, dan stabilitas.
Perbandingan Gaji Antar Industri Kreatif dan Konvensional
Ketika memilih jalur karir, salah satu pertimbangan utama dari para pencari kerja adalah industri perusahaan.
Secara umumnya, terdapat dua industri besar yang sering dibandingkan pencari kerja ketika mencari kerja. Dua industri tersebut adalah industri kreatif dan konvensional.
Masing-masing industri ini menawarkan peluang, tantangan, dan tentunya, struktur gaji yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbandingan gaji antar industri kreatif dan konvensional!
1. Perhitungan Gaji di Industri Kreatif
Industri kreatif merupakan salah satu industri yang memiliki alur kerja yang cukup luas dan bebas cakupannya.
Perusahaan dalam industri kreatif seringkali akan membuat sistem kerja yang lebih fleksibel untuk keryawannya. Hal ini tentu akan berpengaruh juga pada perhitungan gaji yang akan diterima karyawan.
Berikut adalah aturan perhitungan gaji yang sering diterapkan perusahaan kreatif untuk karyawannya!
a. Pola Gaji yang Variatif
Gaji di industri kreatif cenderung sangat bervariasi tergantung pada pengalaman, portofolio, dan keahlian seseorang.
Sebagai contoh, seorang desainer grafis junior mungkin memulai dengan gaji rata-rata Rp4–6 juta per bulan. Sementara seorang senior di agensi ternama bisa mendapatkan hingga Rp15 juta atau lebih.
Tidak ada penentuan jumlah gaji yang tetap di lingkungan kerja industri kreatif. Semakin berpengalaman dan berkualitas seseorang, maka akan semakin tinggi gaji yang diperolehnya.
b. Bonus dari Kreativitas
Industri kreatif sering kali memberikan penghargaan berupa bonus jika hasil kerja benar-benar standout di mata klien.
Jika klien puas, maka pekerjanya mungkin mendapat tambahan komisi atau kontrak lanjutan di masa depan. Ini tentu akan memberikan kepusaan tentang penghasilan mereka.
Namun, jika performa tidak sesuai harapan, gaji bisa saja lebih rendah jika dibandingkan industri konvensional.
c. Keseimbangan Waktu dan Gaji
Kreativitas sering kali membutuhkan waktu ekstra, terutama saat menghadapi deadline kerja yang semakin mepet.
Ini berarti jam kerja bisa lebih fleksibel, tetapi juga tidak terprediksi kapan dan dimana hal tersebut akan terjadi.
Gaji yang didapatkan para pekerjanya juga sering kali mencerminkan seberapa besar mereka berinvestasi dalam waktu dan ide saat berkerja.
2. Perhitungan Gaji di Industri Konvensional
Berbeda dengan industri kreatif yang sangat fleksibel, industri konvensional memiliki struktur gaji yang lebih terstandardisasi.
Setiap Gaji yang diberikan pada karyawannya sering kali bergantung pada hierarki jabatan, lama kerja, dan pendidikan formal.
Berikut adalah beberapa aturan penggajian yang sering diterapkan dalam perusahaan kovensional!
a. Gaji yang Lebih Konsisten
Di industri konvensional, perusahaan sering kali akan memberikan gaji yang lebih konsisten dan bertahap.
Contohnya seperti staf administrasi biasanya memiliki gaji mulai dari Rp4 juta hingga Rp7 juta per bulan. Penghasilan ini akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Struktur gaji yang konsisten memberikan rasa aman bagi karyawan, terutama yang mengutamakan stabilitas finansial dalam hidupnya.
b. Bonus Berdasarkan Kinerja Perusahaan
Di industri konvensional, perhitungan bonus karyawan biasanya bergantung pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Contohnya, karyawan di sektor perbankan bisa mendapatkan bonus tahunan hingga beberapa kali lipat gaji bulanan mereka jika kantornya mencapai target.
Ini menjadi daya tarik bagi mereka yang mencari stabilitas dan tambahan finansial yang terprediksi.
c. Jam Kerja yang Lebih Tertib
Industri konvensional biasanya memiliki jam kerja yang lebih teratur, misalnya 8 pagi hingga 5 sore. Dan jika melebih waktu tersebut, maka akan diberlakukan upah lembur yang terhitung jelas.
Namun, kondisi ini membuat penghasilan karyawan mereka tidak akan berbeda di setiap periodenya. Karyawan akan memperoleh jumlah gaji yang sama setiap saat penggajian tiba.
Meskipun gaji yang diperoleh mungkin tidak sebesar di industri kreatif. Namun hal ini memungkinkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Industri Mana yang Lebih Menguntungkan?
Pada akhirnya, memilih antara industri kreatif dan konvensional bergantung pada prioritas seorang pekerja.
Jika pekerja tersebut mengejar kebebasan dan peluang gaji besar berbasis kreativitas. Industri kreatif mungkin akan sangat cocok dengan mereka.
Namun, jika pekerja lebih memprioritaskan stabilitas dan struktur gaji yang jelas, industri konvensional bisa menjadi pilihan lebih baik.
Pahami bahwa baik industri kreatif maupun konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Gaji hanyalah salah satu faktor dari banyaknya pertimbangan seorang pekerja. Pertimbangkan juga minat, tujuan karir jangka panjang, dan gaya hidup yang diinginkan!