Pengertian benchmarking adalah salah satu istilah yang selalu ada dalam dunia kerja khususnya perusahaan yang memiliki banyak kompetitor.
Kegiatan dari proses benchmarking ini sering kali menjadi bahan utama dalam perkembangan kualitas dan bisnis suatu perusahaan.
Jadi apa itu benchmarking? Dan apakah fungsi utama dari benchmarking ini?
Jika kamu belum tau fungsi dari sebuah benchmarking, ayo simak dan pelajari lebih dalam penjelasan lengkapnya di bawah ini!!
Baca Juga : Jobdesk Adalah Kunci Pekerjaan! Ini Pengertian dan Cara Buatnya
Table of Contents
Benchmarking Adalah Bahan Pembanding Kompetitor
Jika ada yang bertanya tentang fungsi dari benchmarking, maka penjelasan yang paling simpelnya yaitu benchmarking adalah bahan pembanding kompetitor.
Kata benchmarking sendiri diambil dari kata bahasa Inggris “benchmark” yang berarti “tolak ukur”.
Proses benchmarking adalah proses yang dilakukan suatu perusahaan untuk menilai kompetitor mereka dalam menjalankan bisnis secara menyeluruh.
Hasil penilaian ini yang akan menjadi tolak ukur perusahaan dalam mengatur strategi bisnis agar lebih baik dibandingkan kompetitornya.
Benchmarking akan sangat berguna untuk menunjukkan kekurangan dalam proses berbisnis suatu perusahaan.
Kegiatan bencmarking ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yang menyesuaikan strategi analisis pada setiap perusahaan.
Selain itu, proses benchmarking juga sangat sering dilakukan dalam internal perusahaan sebagai bentuk evalusasi tim kerja perusahaan.
Selain analisis kompetitor, perusahaan juga perlu untuk menilai kinerja dari para karyawan mereka dengan melakukan benchmarking secara berkala.
Oleh karena itu, pengertian benchmarking adalah proses yang sering berkaitan dengan para pekerjaan HR pada sebuah perusahaan.
Penilaian benchmarking untuk para karyawan perusahaan dapat menunjukkan alasan kurangnya kinerja karyawan sehingga dapat dioptimalkan kembali di masa depan.
Baca Juga : Aturan Pinjaman Karyawan : Ini Syarat, Resiko, dan Tahapannya
Jenis Benchmarking Untuk Perkembangan Bisnis Perusahaan
Jika berbicara tentang proses perkembangan perusahaan, maka setiap strateginya pasti memiliki jenis yang berbeda-beda.
Benchmarking adalah salah satu strategi bisnis yang memiliki beberapa jenis dalam melaksanakan kegiatannya.
Jenis-jenis dari benchmarking ini sendiri dibagi berdasarkan fokus dari setiap aspek yang ingin di ukur perusahaan.
Ingat, bahwa pengertian benchmarking adalah proses tolak ukur yang menjadi bahan paling penting dalam perkembangan bisnis perusahaan.
Jadi setiap proses tolak ukur harus disesuaikan dengan target bisnis perusahaan agar perencanaan kedepannya bisa lebih teratur.
Lalu apa saja jenis dari benchmarking sendiri?
Terdapat empat jenis benchmarking yang sering menjadi pertimbangan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Empat jenis benchmarking tersebut adalah:
1. Eksternal Benchmarking
Pengertian eksternal benchmarking adalah bentuk tolak ukur yang dilakukan dengan membandingkan beberapa perusahaan lain yang memiliki bisnis yang sama.
Proses ini dilakukan untuk melihat bentuk perkembangan kompetitor baik berupa pelanggan, bentuk produk, dan lain sebagainya.
2. Internal Benchmarking
Pengertian internal benchmarking merupakan bentuk tolak ukur yang targetnya merupakan sumber daya dalam perusahaan yaitu karyawan, barang, alat kerja, dan lain sebagainya.
Kegiatan penilaian internal ini dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dalam proses kerja peerusahaan untuk diperbaiki agar kualitas kerja semakin maksimal.
3. Functional Benchmarking
Pengertian functional bencmarking adalah bentuk tolak ukur yang dilakukan untuk membandingkan fungsi dari aspek pekerjaan penting dengan perusahaan lain.
Pekerjaan fungsional seperti keuangan, promosi, admisitrasi, dan lain sebagainya akan dinilai dan dilakukan perbaikan agar lebih efektif.
4. Process Benchmarking
Pengertian process benchmarking merupakan bentuk tolak ukur yang berfokus pada penilaian proses pekerjaan perusahaan seperti pelayanan pelanggan, kecepatan bekerja, dan lain sebagai.
Membandingkan proses kerja dari kompetitor menjadi penilaian dalam meningkatkan kualitas setiap proses pekerjaan sebuah perusahaan agar lebih profesional.
Baca Juga : Apa Itu SP? Pahami Jenis dan Fungsi Dari Surat Peringatan Kerja
Cara Melakukan Benchmarking Perusahaan Secara Berkala
Mengerjakan sebuah benchmarking adalah kegiatan yang harus dilakukan secara berkala agar perkembangan perusahaan selalu mengikuti trend terbaru.
Proses pelaksanaannya juga harus menyesuaikan kepentingan dari perusahaan sehingga target yang direncanakan dapat tercapai.
Oleh karena itu dibutuhkan beberapa cara dalam melakukan benchmarking agar dapat berfungsi dengan baik pada sebuah perusahaan.
Terus bagaimana cara melakukan benchmarking?
Berikut beberapa tahap cara dalam melaksanakan kegiatan benchmarking pada setiap industri perusahaan!
Analisa Kekurangan Perusahaan
Tahap pertama dalam membuat sebuah benchmarking adalah melakukan analisa terhadap kondisi perusahaan terlebih dahulu.
Proses analisa ini dilakukan dengan cara melihat setiap aspek yang mengalami penurunan performa dan tidak sesuai target perusahaan.
Bahan analisa sendiri bisa di peroleh melalui perhitungan kondisi pasar, kualitas pekerjaan, hingga alat pendukung dalam perusahaan.
Setelah menemukan kekurangan pada suatu aspek, maka perusahaan dapat menentukan perkembangan seperti apa yang ingin dibuat untuk meningkatkan bisnis mereka.
Tentukan Target Benchmarking
Setelah mengetahui kekurangan dari kinerja perusahaan, maka langkah benchmarking selanjutnya adalah melihat target kompetitor untuk perbandingan kualitas perusahaannya.
Penentuan kompetitor sendiri bisa disesuaikan dengan bisnis yang sama atau tujuan pemasaran yang sama.
Coba untuk melihat kompetitor yang sudah besar dan juga kecil agar lebih mudah membandingkan cara kerja perusahaan lain.
Penentuan target perbandingan ini juga bisa dilakukan dengan cakupan lebih luas yang bisa disesuaikan dengan tujuan awal benchmarking dilakukan.
Kumpulkan Data Benchmarking
Jika Sudah Menemukan kompetitor yang sesuai dengan target perusahaan, maka tahap selanjutnya dari benchmarking adalah mengumpulkan data perbandingan kompetitor.
Data perbandingan ini bisa berupa proses kompetitor dalam promosi, mengelola perusahaan, hingga tata cara pelaksanaan kerja yang kompetitor terapkan.
Mengumpulkan data kompetitor ini dapat menunjukkan gambaran perbandingan proses kerja antara perusahaan dengan kompetitornya.
Oleh karena itu, semakin banyak data yang didapat pada proses pengumpulan ini maka akan semakin mudah dalam menentukan perbaikan dari perusahaan.
Baca Juga : Simak!! 6 Tips Hari Pertama Kerja ini Harus Kamu Ketahui!!Â
Evaluasi Kebutuhan Perusahaan
Apabila sudah ada data perbandingan, maka tahap benchmarking selanjutnya adalah evaluasi kekurangan dan kebutuhan perusahaan.
Proses evaluasi ini dilakukan dengan melihat perkembangan antar perusahaan lain dengan hasil yang diperoleh dari berbagai kegiatan dalam perusahaan itu.
Apabila data dari kompetitor menunjukkan hasil lebih maksimal pada sebuah faktor, maka faktor tersebut bisa menjadi contoh strategi dalam perusahaan kedepannya.
Setiap data kompetitor yang bernilai bagus bisa diolah menjadi bahan evaluasi pada sebuah perusahaan.
Terapkan Hasil Benchmarking
Proses benchmarking dapat dikatakan berhasil apabila perusahaan dapat menerapkan hasil evaluasi mereka pada kegiatan kerja mereka.
Menerapkan hasil benchmarking adalah tahap dimana perusahaan sudah selesai mengatur strategi dalam meningkatkan kualitas performa pada suatu aspek tertentu.
Besar dan kecilnya perubahan yang dilakukan biasanya tergantung dari diskusi yang dilakukan internal perusahaan.
Apabila tahap ini dilaksanakan, maka proses benchmarking dapat dikatakan sukses karena menghasilkan perubahan pada suatu perusahaan.
Monitor Perkembangan Perusahaan
Tahap menitor adalah tahap benchmarking yang harus dilakukan secara berskala agar dampak benchmarking dapat terlihat dengan baik.
Proses monitor ini dilakukan untuk melihat perkembangan hasil perubahan yang sudah dilakukan berdasarkan proses benchmarking.
Apabila perusahaan tidak mengalami kenaikan dalam segi produktifitas dan kualitas, maka perusahaan harus melakukan kegiatan benchmarking kembali.
Namun apabila proses benchmarking menghasilkan suatu perubahan yang baik, maka perusahaan dapat mempertahankan strategi baru tersebut.
Baca Juga : Apa Itu Trainer? Gaji, Syarat, Tugas dan Tanggung Jawab
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa benchmarking adalah suatu strategi perusahaan dalam mengembangkan kualitas mereka dengan melihat kualitas dari kompetitor.
Suatu perusahaan tentu akan mengalami perubahan sistematika pekerjaan seiring berjalannya bisnis mereka.
Proses perubahan tersebut tentu akan didampingi dengan kegiatan benchmarking yang dilakukan pada kompetitor mereka.
Manfaat dari kegiatan benchmarking ini sendiri adalah untuk mengetahui suatu kekurangan tertentu di sebuah perusahaan.
Apabila perusahaan sudah mengerti akan kekurangan yang mereka miliki, maka akan sangat mudah udah melakukan evaluasi kerja di masa depan.