Menyusun struktur gaji yang kompetitif adalah langkah penting bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik mereka.
Sebagai seorang HRD, tugas ini bukan sekadar menentukan angka gaji yang tepat untuk satu karyawan.
HRD juga harus memastikan bahwa sistem penggajian perusahaan sudah mendukung keadilan, motivasi, dan keseimbangan biaya hidup karyawan.
Pada artikel ini, kita akan mempelajari lebih dalam bagaimana cara menyusun struktur gaji yang tepat untuk karyawan.
Berikut adalah panduan lengkap yang dapat membantu Anda menyusun struktur gaji yang efektif dan kompetitif untuk semua jenis karyawan.
Table of Contents
Apa Itu Struktur Gaji?
Struktur gaji adalah kerangka sistematis yang digunakan perusahaan untuk menentukan bagaimana kompensasi karyawan dikelola.
Bentuk dari struktur gaji ini sendiri terdiri dari beberapa faktor penting, diantaranya yaitu gaji pokok, tunjangan, bonus, maupun insentif lainnya.
Struktur ini biasanya disusun berdasarkan beberapa faktor penting seperti jabatan, tanggung jawab, pengalaman kerja, dan kinerja individu.
Dengan menyusun struktur gaji yang baik, maka perusahaan akan lebih mudah menciptakan keadilan bagi seluruh karyawan.
Selain itu, struktur gaji akan membantu perusahaan menetapkan pedoman yang konsisten. Sehingga akhirnya, karyawan dapat memahami alasan di balik penghitungan gaji mereka.
Struktur gaji ini sudah menjadi dasar dalam membangun komunikasi antara perusahaan dan karyawan, dan meminimalkan konflik terkait penggajian.
Jenis-Jenis Struktur Gaji
Sebelum menentukan struktur gaji yang tepat untuk semua karyawan, pihak manajemen perusahaan atau HRD harus memastikan terlebih dahulu jenis struktur apa yang diterapkan.
Penentuan jenis struktur gaji ini dilakukan untuk menyesuaikan komponen gaji dengan kesanggupan dari pihak perusahaan.
Berikut adalah beberapa jenis struktur gaji yang umum digunakan perusahaan!
1. Struktur Gaji Berbasis Jabatan
Struktur ini didasarkan pada jabatan karyawan dalam hierarki perusahaan. Semakin tinggi jabatan seseorang, maka semakin lebih tinggi kompensasi yang diterima.
Penentuan tinggi rendahnya jabatan, juga disesusai dengan seberapa banyak tanggung jawab yang diterima karyawan saat berkerja.
Struktur ini cocok untuk organisasi dengan sistem hierarki yang kuat, seperti perusahaan manufaktur atau institusi pemerintahan.
2. Struktur Gaji Berbasis Kompetensi
Pendekatan ini mengukur kompensasi berdasarkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu dalam berkerja.
Penentuan struktur gaji dengan jenis ini tidak akan melihat seberapa tinggi jabatan dari seorang karyawan. Jenis struktur ini justru akan melihat fungsi ide karyawan dalam sebuah bisnis di perusahaan.
Struktur ini cocok untuk perusahaan yang menghargai inovasi dan keahlian khusus, seperti perusahaan teknologi atau penelitian.
3. Struktur Gaji Berbasis Kinerja
Struktur ini memberikan penghargaan berdasarkan pencapaian individu atau tim dalam mengembangkan bisnis perusahaan.
Perusahaan sering kali menetapkan target yang harus dicapai, dan karyawan akan menerima insentif tambahan jika melampaui target tersebut.
Sistem ini sering digunakan di perusahaan berbasis penjualan seperti real estate atau ritel, dengan tujuan untuk mendorong karyawan untuk mencapai hasil maksimal.
4. Struktur Gaji Berbasis Pasar
Struktur ini mengacu pada standar gaji di pasar tenaga kerja. Perusahaan akan menggunakan data benchmarking untuk menentukan kisaran gaji yang kompetitif.
Tujuannya dari penggunaan jenis struktur gaji ini adalah untuk memastikan bahwa gaji yang ditawarkan setara atau lebih baik dibandingkan perusahaan lain.
Jenis struktur ini sering kali diterapkan pada perusahaan startup yang memiliki nilai saing yang kuat antar kompetitornya.
Cara Menyusun Struktur Gaji yang Kompetitif
Setelah memahami pengertian dan jenis dari struktur gaji, sekarang saatnya melihat cara terbaik dalam menyusun struktur gaji di sebuah perusahaan.
Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan perusahaan apabila ingin menerapkan struktur gaji yang tepat untuk karyawannya.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk menyusun struktur dari penggajian tersebut!
1. Bangun Peta Karir Internal
Sebagai langkah pertama, petakan jalur karir di perusahaan sebagai patokan dari struktur gaji yang akan dirancang.
Dengan memahami jenjang promosi dan rotasi jabatan, perusahaan dapat menetapkan gaji berdasarkan nilai tambah yang diberikan karyawan di setiap tahap karir mereka.
Terdapat tiga tahap jenjang karir yang mungkin bisa disusun dalam peta karir internal ini, diantaranya yaitu:
- Entry Level: Berfokus pada kompetensi dasar.
- Mid-Level: Menekankan tanggung jawab dan kontribusi.
- Senior Level: Berdasarkan keahlian strategis dan dampak besar terhadap perusahaan.
Setiap tahap dari jenjang karir ini akan memiliki tanggung jawab yang berbeda, dimana tentunya akan memperoleh struktur gaji yang berbeda juga.
2. Gunakan Data Benchmarking
Data benchmarking sendiri merupakan data perbandingan antara perusahaan unggul. Dimana kita bisa melihat cara perusahaan lain menetapkan gaji untuk karyawannya.
Perusahaan bisa manfaatkan alat teknologi seperti HRIS untuk analisis gaji takaran dari struktur gaji yang kompetitif.
Pastikan bahwa proses menyusun struktur gaji selalu menyesuaikan data benchmarking dari kompetitor bisnis yang sudah besar.
Perusahaan juga bisa menggunakan sumber unik seperti komunitas profesional, atau platform rekrutmen untuk memahami ekspektasi gaji yang lebih detail.
3. Tentukan Filosofi Penggajian
Filosofi penggajian merupakan sebuah aturan atau standarisasi penghasilan yang sering digunakan perusahaan untuk menyamaratakan gaji karyawan.
Terdapat beberapa contoh yang bisa menjadi gambaran dari sebuah filosofi penggajian di perusahaan. Diantaranya yaitu:
- Performance-Based Pay: Gaji berfokus pada pencapaian target karyawan.
- Market-Leading Pay: Memberikan gaji di atas rata-rata pasar untuk daya tarik maksimal.
- Balanced Pay: Kombinasi keseimbangan antara kebutuhan bisnis dan standar pasar.
Setiap filosofi penggajian dibangun atas dasar kepentingan perusahaan, dimana hal ini akan menjadi sudut pandang perusahaan dalam menggaji semua karyawannya.
4. Berikan Penghargaan Fleksibel
Sistem gaji modern saat ini sudah tidak hanya mengandalkan gaji pokok saja. Banyak karyawan yang mengharapkan pembayaran dalam bentuk lain dari perusahaan.
Pembayaran lain tersebut bisa berupa benefit, atau bahkan bonus saat karyawan memperoleh kinerja terbaiknya.
Oleh karena itu, perusahaan bisa menawarkan beberapa elemen penting lainnya ketika menyusun struktur gaji karyawan. Elemen pembayaran lainnya ini bisa berupa:
- Pilihan benefit: Karyawan dapat memilih tunjangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Bonus dinamis: Berdasarkan kinerja individu, tim, atau perusahaan.
- Insentif berbasis proyek: Penghargaan tambahan untuk proyek strategis tertentu.
Setiap elemen tambahan dari penghasilan ini tentu akan bersifat di luar gaji pokok seorang karyawan.
Dengan menetapkan struktur benefit atau bonus ini, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan gairah dan semangat karyawan untuk mencapai target kerjanya.