Di era yang penuh dengan sistem digital ini, kita bisa melihat bahwa manfaat dari jam kerja fleksibel lebih mendominasi dan membuat banyak karyawan bahagia.
Hampir semua perusahaan yang sudah beralih ke sistem digital akan menerapkan jam kerja fleksibel untuk karyawannya karena dianggap lebih efektif.
Sistem kerja yang awalnya hanya bisa dilakukan secara langsung, kini sudah bisa dilaksanakan dengan jarak jauh.
Akibat dari kondisi tersebut, terdapat beberapa manfaat lainnya yang akhirnya diperoleh perusahaan ketika menerapkan jam kerja fleksibel di lingkungannya.
Kira-kira apa saja manfaatnya? Kali ini programgaji.com akan menjelaskan sepuluh manfaat jam kerja fleksibel bagi perusahaan!
Simak dengan baik penjelasannya berikut ini!
10 Manfaat Jam Kerja Fleksibel Untuk Perusahaan
Jam kerja fleksibel sudah menjadi sistem kerja yang semakin populer dalam dunia bisnis modern saat ini.
Semakin banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk mengadopsi kebijakan fleksibilitas waktu kerja di lingkungan mereka.
Meskipun tidak semua perusahaan siap untuk menerapkan perubahan ini, banyak yang telah merasakan manfaat signifikan dari jam kerja fleksibel.
Berikut ini adalah sepuluh manfaat yang bisa diperoleh perusahaan setelah menerapkan kebijakan jam kerja fleksibel dalam kegiatan sehari-hari!
1. Meningkatkan Produktivitas Kerja
Salah satu manfaat terbesar dari jam kerja fleksibel adalah peningkatan produktivitas yang diberikan karyawan untuk perusahaan.
Ketika karyawan memiliki kendali atas jadwal kerja mereka, mereka cenderung dapat bekerja pada waktu-waktu ketika mereka merasa paling produktif.
Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan waktu kerja dengan ritme biologis mereka, sehingga kualitas kerja mereka akan menjadi lebih baik.
2. Mengurangi Stres Kerja Berlebihan
Kondisi lingkungan sosial yang sudah semakin modern dan cepat, membuat sistem kerja tradisional menjadi sangat kaku di sudut pandang karyawan.
Sistem kerja yang mengharuskan masuk ke kantor dan terikat waktu, menjadi suatu aspek yang menghasilkan tingkatan stres cukup tinggi bagi karyawan.
Oleh karena itu, menerapkan jam kerja fleksibel memberikan manfaat yang besar untuk mengurasi tingkatan stres kerja yang berlebihan bagi karyawan di perusahaan.
3. Menarik Minat Karyawan Berkualitas
Perusahaan yang menawarkan jam kerja fleksibel juga akan dianggap lebih menarik bagi calon karyawan yang memiliki kualitas yang tinggi.
Fleksibilitas ini dapat menjadi faktor penentu dalam keputusan pencarian kerja bagi banyak profesional.
Mereka sering kali memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sehingga akan sangat mudah bagi perusahaan untuk menarik para profesional untuk berkerja.
4. Mengurangi Jumlah Biaya Operasional
Manfaat jam kerja fleksibel lainnya juga bisa dilihat dari proses pengelolaan dana operasional perusahaan yang semakin hemat.
Perusahaan yang memiliki sistem kerja WFH atau Hybrid akan lebih bisa mengurangi kebutuhan ruang kantor fisik dan biaya terkait seperti listrik dan air.
Jam kerja fleksibel juga dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional, terutama dalam hal penggunaan ruang kantor atau fasilitas fisik lainnya.
5. Peningkatakan Kreativitas dan Inovasi
Lingkungan kerja yang fleksibel memberikan waktu yang bebas bagi karyawan dalam menciptakan kreativitas dan inovasi.
Ketika karyawan bekerja pada waktu-waktu yang paling produktif bagi mereka, mereka lebih cenderung menghasilkan ide-ide baru dan solusi inovatif.
Fleksibilitas ini dapat merangsang kreativitas yang lebih out of the box, karena para karyawan bisa berkerja di lingkungan yang membuat mereka nyaman dan bebas untuk berpikir.
6. Penanganan Beban Kerja Lebih Santai
Pekerjaan yang memiliki jadwal yang fleksibel, pasti akan memberikan waktu kerja yang lebih santai dari pada jenis pekerjaan lainnya.
Meskipun tanggung jawab atau target kerjanya sama, karyawan yang berkerja dengan jam kerja fleksibel akan lebih santai dalam melakukan semua pekerjaannya.
Hal ini karena lingkungan tempat mereka berkerja tidak membuat mental mereka tertekan. Sehingga akhirnya semua target kerja akan dicapai tanpa menganggapnya sebagai beban.
7. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Tim
Jam kerja yang fleksibel juga akan bermanfaat dalam proses melatih kemampuan komunikasi antar satu tim kerja.
Kegiatan kerja yang dilakukan secara jarak jauh akan membuat para karyawan menjadi lebih peduli terhadap cara komunikasi yang efektif.
Karyawan akan lebih terbiasa dalam menggunakan alat komunikasi digital, dimana skill mereka akan terus teruji pada setiap kegiatan kerja yang mereka lakukan.
8. Proses Adaptasi Akan Lebih Mudah
Akibat dari proses kerja yang dilakukan pada lingkungan masing-masing, perusahaan akhirnya tidak akan terganggu dengan perubahan iklim ataupun lingkungan sosial.
Perusahaan yang menerapkan jam kerja fleksibel lebih mampu beradaptasi dengan perubahan dan situasi krisis atau darurat seperti bencana, kesehatan, atau lain sebagainya.
Fleksibilitas waktu kerja memungkinkan karyawan untuk bekerja dari lokasi yang berbeda, sehingga semua kondisi sering kali tidak akan mengganggu produktivitas mereka.
9. Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan
Manfaat jam kerja fleksibel yang akan diperoleh perusahaan lainnya bisa dilihat dari tingkatan kesehatan dan kesejahteraan karyawan yang semakin tinggi.
Fleksibilitas ini mendukung kesejahteraan mental dan fisik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi biaya kesehatan bagi perusahaan.
Perusahaan bisa menghemat anggar biaya BPJS, karena karyawannya yang jarang memperoleh kondisi bahaya saat berkerja.
10. Selalu Terhubung Dengan Perkembangan Digital
Manfaat jam kerja fleksibel terakhir yang pasti dirasakan perusahaan adalah tingkatan transformasi bisnis mereka akan selalu terhubung dengan perkembangan digital.
Setiap perusahaan yang sudah menetapkan sistem kerja fleksibel pasti akan lebih terbiasa dalam memanfaatkan teknologi terbaru di lingkungan kerja.
Hal ini pasti akan sangat menguntungkan jika dilihat dari sisi perkembangan bisnis. Perusahaan akan lebih mudah memperbarui bisnis mereka dengan sistem kerja yang lebih maju.
Faktor Penghambat Jam Kerja Fleksibel Di Perusahaan
Meskipun memberikan banyak manfaat, proses implementasi jam kerja fleksibel di perusahaan juga bisa menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.
Faktor penghambat dari kegiatan kerja yang fleksibel bisa berasal dari kurangnya persiapan dari perusahaan maupun karyawannya.
Berikut adalah beberapa faktor penghambat utama yang dapat menghalangi proses adopsi kebijakan jam kerja fleksibel di perusahaan!
1. Manajemen dan Pengawasan Karyawan
Perusahaan mungkin akan merasa kesulitan dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja karyawan karena sistem kerja mereka yang tidak dilakukan secara langsung.
Tantangan ini memerlukan sistem pelaporan dan penilaian kinerja yang dapat berfungsi dengan baik dalam lingkungan kerja fleksibel.
Contohnya seperti aplikasi OnTime Payroll yang menghadirkan fitur absensi, penggajian, dan pengelolaan laporan kinerja yang super fleksibel.
2. Kebijakan dan Peraturan Perusahaan
Beberapa perusahaan mungkin memiliki kebijakan dan struktur yang sudah ada sebelumnya yang tidak mendukung jam kerja fleksibel.
Perubahan sistem kerja pasti memerlukan penyesuaian dalam kebijakan, prosedur, dan budaya perusahaan, yang dapat memakan waktu dan sumber daya.
Maka dari itu, perusahaan harus memastikan terlebih dahulu bahwa semua proses kerja karyawan sudah bisa dialihkan menjadi lebih fleksibel.
3. Keterbatasan Teknologi Perusahaan
Tidak semua perusahaan memiliki infrastruktur teknologi yang mendukung kerja fleksibel. Tanpa teknologi yang memadai, fleksibilitas waktu kerja dapat menjadi tantangan baru.
Perusahaan memerlukan perangkat lunak kolaborasi yang handal, sistem manajemen proyek yang efisien, dan alat komunikasi yang efektif untuk mendukung jam kerja fleksibel.
OnTime Payroll merupakan salah satu software dengan teknologi yang sudah dijamin mampu membawa sistem kerja perusahaan menjadi lebih fleksibel.
4. Kebutuhan Koordinasi dan Kolaborasi Tim
Jam kerja fleksibel dapat menyulitkan koordinasi tim, terutama untuk proyek-proyek yang memerlukan kolaborasi intensif.
Perbedaan jadwal kerja dapat menghambat aliran informasi dan pengambilan keputusan yang cepat. Hal ini akan menjadi tantangan yang berat bagi setiap perusahaan.
Oleh karena itu, proses komunikasi dengan sistem digital harus diperkuat kembali bagi setiap perusahaan yang ingin berefolusi ke jam kerja fleksibel.
5. Masalah Keamanan dan Akses Data
Bagi perusahaan yang mengelola data sensitif, jam kerja fleksibel dapat menambah kompleksitas dalam memastikan keamanan data dan akses yang sesuai.
Perusahaan harus memastikan bahwa sistem keamanan dapat mengatasi berbagai akses dari lokasi dan waktu yang berbeda.
Tantang tersebut bisa diatasi dengan menyediakan aplikasi dengan sistem penyimpanan data yang teruji aman dan berkualitas.
Contohnya seperti OnTime Payroll yang bisa mengolah data penting sesuai dengan fungsi dan aturan yang diberlakukan pada perusahaan.