5 Kekurangan Aplikasi HRD Jika Digunakan Secara Tidak Tepat

Kekurangan aplikasi HRD sering kali ditemukan ketika seorang HRD tidak bisa menggunakan teknologinya secara maksimal.

Setiap aplikasi yang dikembangkan untuk membantu pekerjaan, pasti akan terasa kurang apabila si penggunanya tidak bisa memanfaatkan fitur yang telah tersedia.

Sama halnya dengan aplikasi HRD, semua fitur yang ada di aplikasi ini akan memberikan perubahan yang baik apabila penggunanya memiliki skill dasar dalam pengelolaan SDM perusahaan.

Selain memerhatikan kualitas fitur yang ada, perusahaan juga harus memahami beberapa kekurangan yang akan diperoleh ketika aplikasi tidak digunakan dengan tepat.

Terdapat beberapa kekurangan  yang mungkin akan diperoleh perusahaan ketika aplikasi HRD mereka tidak digunakan secara maksimal.

Apa saja kekurangan tersebut? Ayo simak penjelasan lengkap seputar kekurangan aplikasi HRD dan cara memperbaikinya di bawah ini!

 

5 Kekurangan Pada Aplikasi HRD

5 Kekurangan Dalam Aplikasi HRD

Perlu diingat kembali bahwa semua kekurangan yang ada pada aplikasi HRD bisa ada karena kurangnya pengetahuan user dalam memanfaatkan teknologi dalam fitur tertentu.

Sistem otomatis yang disediakan pada aplikasi ini pada dasarnya akan mempermudah semua HRD dalam menjalani pekerjaan sehari-hari.

Namun akan bermasalahan jika HRD tersebut tidak bisa mengelola semua fitur pembantu dengan baik ketika aplikasi digunakan.

Terdapat beberapa kekurangan aplikasi HRD yang bisa dirasakan HRD ketika proses penggunaannya tidak tepat. Berikut adalah kekurangan tersebut!

1. Kehilangan Data yang Penting

Apabila HRD tidak memasukkan informasi data yang lengkap ke dalam aplikasi ini, maka semua sistem pengolahan aplikasi ini akan mendeteksi data yang kurang lengkap tersebut untuk mengatur berbagai pekerjaan.

Kekurangan tersebut akan menjadi semakin rumit apabila data yang tidak dimasukkan adalah data yang penting seperti pengalaman kerja, biodata diri, dan lain sebagainya.

Sistem otomatis pada aplikasi HRD tidak akan memberikan informasi data apabila tidak dimasukkan dengan lengkap terlebih dahulu.

Apabila kekurangan data ini telat disadari, maka semua data yang penting tersebut akan hilang dan akan berpengaruh buruk pada proses pengelolaan kinerja di perusahaan.

2. Pengeluaran Dana Berlebihan

Kehadiran aplikasi HRD sebagai solusi untuk menghemat anggara perusahaan, akan berbanding terbalik jika para penggunanya tidak bisa memahami semua fitur dengan baik.

Hal ini karena perusahaan harus mengeluarkan dana yang lebih untuk membuat pelatihan seputar penggunaan aplikasi tersebut.

Setiap pelatihan yang dibangun oleh perusahaan akan mengeluarkan dana yang lebih, hingga akhirnya HRD bisa memahami berbagai fungsi dari aplikasi tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memilih aplikasi HRD yang secara langsung akan memberikan demo penggunaan untuk para penggunanya.

Contohnya seperti OnTime Payroll yang secara gratis memberikan pengalaman belajar melalui demo aplikasi secara langsung bagi semua perusahaan yang ingin berkerjasama.

3. Kepuasan Karyawan Menurun

Apabila HRD tidak bisa mengelola aplikasi dengan baik, dan menghasilkan berbagai kekurangan dari segi pengolahan data atau penilaian kinerja.

Maka kepuasan dari para karyawan juga akan menurun seiring berjalannya waktu. Proses transisi dari sistem manual menuju digital akan menjadi masa terberat di perusahaan.

Semakin lama HRD bisa memahami cara kerja apliakasi, maka akan semakin lama juga proses transisi berlangsung.

Pada tahap ini, akan semakin banyak karyawan yang merasakan administrasi yang tidak stabil. Hingga akhirnya mereka akan kecewa dengan sistem kerja perusahaan.

4. Menjadi Sumber Manipulasi Baru

Sistem aplikasi HRD yang akan memproses semua data sesuai dengan arahan dari operator sering kali menjadi sumber manipulasi terbaru.

Banyak pihak yang akan berkerjasama dalam pengolahan data kinerja, sehingga akhirnya penilaian pada karyawan tidak sesuai dengan hasil nyata.

Kekurangan ini pada dasarnya bisa diatasi dengan meminimalir operator yang bisa diberikan tanggung jawab penuh dalam penggunaan aplikasinya.

Aplikasi HRD hanyalah alat bantu yang akan berfungsi sesuai arahan penggunanya. Oleh karena itu, perusahaan harus pintar dalam mengelola berbagai sistem kerja dengan alat bantu digital.

5. Kualitas Produktifitas Menurun

Penurunan dalam kualitas produktifitas kerja di perusahaan merupakan dampak nyata yang mungkin akan hadir setelah proses manipulasi berlangsung.

Semua kinerja yang dinilai akan berbeda dengan hasil yang sudah ada, hal ini yang menyebabkan aplikasi terlihat tidak efektif dalam penggunaannya.

Kondisi ini bukan kesalahan dari sistem digital yang ada dalam aplikasi. Kondisi ini akan ada jika terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab di lingkungan perusahaan.

Maka dari itu, perusahaan harus selalu mengevaluasi berbagai bentuk pekerjaan yang ada di lingkungannya. Khususnya bagi para HRD yang berperan langsung dalam penilaian produktifitas perusahaan.

 

Cara Memperbaiki Kekurangan Aplikasi HRD

cara memperbaiki kesalahan dalam penggunaan aplikasi HRD

Kekurangan aplikasi HRD yang disebabkan oleh para penggunannya tentu bisa diperbaiki dengan beberapa cara tertentu.

Perlu dipahami kembali, bahwa semua kekurangan yang disebabkan dalam penggunaan aplikasi HRD sering kali disebabkan oleh pihak tertentu.

Teknologi dan fitur yang ada dalam aplikasi ini tidak ikut andil dalam sebuah kekurangan yang ada.

Oleh karena itu, perbaikan yang dilakukan juga harus berfokus pada cara penggunaan aplikasi tersebut agar menjadi lebih efektif.

Berikut adalah cara agar kekurangan aplikasi HRD bisa diatasi dengan baik!

1. Memilih Aplikasi HRD yang Simpel dan Lengkap

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekurangan aplikasi HRD adalah dengan cara memilih aplikasi yang menyediakan sistem yang simpel dan lengkap.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, proses transisi dalam memahami berbagai fitur aplikasi adalah sumber utama dari berbagai kekurangan aplikasi HRD.

Maka dari itu, perusahaan harus mulai mencari aplikasi HRD yang menyediakan berbagai fitur lengkap dan mudah digunakan.

2. Menetapkan Operator Aplikasi yang Kompeten

Selain memilih aplikasi yang berkualitas, operator yang mengelola seluruh sistem kerja dalam aplikasi juga harus kompeten.

Perusahaan harus bisa menghadirkan operator yang memahami berbagai fitur aplikasi dengan baik, agar semua proses pengelolaan SDM digital berjalan dengan lancar.

Dalam tahap pengenalannya, setiap operator diwajibkan untuk mengikuti demo yang disediakan oleh pemilik aplikasi sebagai pelatihan terpadu saat menggunakan aplikasi HRD tersebut.

3. Melengkapi Data dan Menjaga Keamanan Aplikasi

Pemantauan dalam tahap melengkapi data juga harus dijaga agar semua informasi penting bisa tersimpan baik dalam aplikasi HRD.

Semua data tersebut juga harus dijaga dengan keamanan yang kuat. Setiap perusahaan harus membatasi akses penggunaan aplikasi sesuai dengan jumlah operator yang dipilih.

4. Membuat Aturan dan Sanksi HRD yang Ketat

Tingkat manipulasi data akan semakin mudah diatasi apabila terdapat aturan tertulis yang dihadirkan oleh perusahaan.

Penetapan aturan dan sanksi yang ketat untuk HRD akan menjaga niat buruk dari oknum yang tidak bertanggung jawab di lingkungan kerja.

Dengan aturan yang ketat ini, HRD akan lebih berhati-hati dalam memanfaatkan semua data yang ada dalam aplikasi HRD.

5. Mengikuti Perkembangan Teknologi Aplikasi

Semua aplikasi digital tentu akan memberikan pembaruan secara bertahap dalam berbagai fitur yang ada.

Setiap HRD harus mampu untuk mengikuti perkembangan teknologi dalam aplikasi agar proses pekerjaannya menjadi semakin efisien.

Perusahaan juga harus memantau perkembangan tersebut sebagai bahan evaluasi dalam menilai efektifitas aplikasi kerja karayawannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top