Karakter HRD Untuk Startup, Kenali Lebih Dalam Lingkungannya!

Biasanya, Karakter HRD untuk startup sering kali akan mengikuti kebutuhan dalam perkembangan bisnis yang begitu pesat.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa perusahaan yang masih berjenis startup membutuhkan pekerja yang adaptif dan penuh dengan inovatif.

Tidak terkecuali untuk seorang HRD. Para HRD yang berkerja di lingkungan startup harus memiliki kesiapan mental dan pikiran dalam menghadapi perubahan bisnis yang begitu cepat.

Hampir semua dari HRD tersebut akan terjun langsung untuk memastikan bahwa SDM perusahaan sudah cukup untuk mendukung produktifitasnya.

Selain adaptif dan inovatif, terdapat beberapa karakter lainnya yang harus dimiliki HRD saat berkerja di startup.

Apa saja itu? Simak penjelasan lengkap seputar karakter HRD untuk Startup dibawah ini!

 

Bentuk Karakter HRD Paling Dibutuhkan Untuk Startup

Bentuk Karakter HRD Paling Dibutuhkan Untuk Startup

Salah satu aspek penting yang harus dipahami oleh setiap HRD adalah perubahan sikap atau karakter mereka harus menyesuaikan dengan lingkungan kerja.

Contohnya seperti kondisi lingkungan kerja dalam sebuah startup yang mungkin lebihdinamis. Maka tim HRD harus bisa menyesuaikan diri dalam mengelola SDM yang dinamis tersebut.

Agar citra tim HRD bisa memyesuaikan kondisi di startup, ada beberapa karakteristik kunci yang sangat penting.

Berikut adalah beberapa contoh dari bentuk karakter HRD yang cocok untuk sebuah startup!

1. Kemampuan Multitasking

Karakter pertama yang harus dimiliki HRD pada lingkungan startup adalah karakter yang mampu multitasking.

Kondisi startup yang minim karyawan, seringkali membuat para HRD harus menjalani berbagai tugas sekaligus seperti rekrutmen hingga administrasi karyawan.

Memiliki karakter multitasking artinya mampu belajar dengan cepat untuk mengelola berbagai tanggung jawab secara efisien.

2. Keterampilan Strategis

Meskipun startup mungkin masih dalam tahap awal, HRD perlu memiliki pandangan strategis untuk merencanakan perkembangan bisnis di masa depan.

Oleh karena itu, parah HRD juga harus memiliki karakter yang peka terhadap segala bentuk keterampilan yang strategis dan bisa dijadikan ide bisnis kedepannya.

Tidak hanya mengelola SDM, HRD harus memiliki inisiatif yang kuat dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang perusahaan.

3. Teknologi dan Digital Savvy

Selain kreatif dalam melihat kesempatan, seorang HRD di startup juga harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

Saat ini, sudah ada banyak teknologi digital yang dirancang khusus hanya untuk membantu HRD bekerja seperti HRIS, HRMS, dan aplikasi kelola SDM lainnya.

Kemampuan HRD untuk memanfaatkan alat dan teknologi terbaru tersebut, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi HR dalam sebuah startup.

4. Keberanian untuk Mengambil Risiko

Di startup, sering kali ada kebutuhan untuk mengambil keputusan yang berani dan tidak konvensional.

Karena kondisi yang berubah-ubah ini, seorang HRD juga harus memiliki mental dan karakter yang berani dalam mengambil resiko dalam berkerja.

Oleh karena itu, Karakter HRD untuk startup sering kali dibangun untuk menghadapi semua risiko yang mungkin akan terjadi dalam perjalanan bisnis perusahaan.

5. Keterampilan Jaringan dan Hubungan

Sudah menjadi rahasia umum bahwa perubahan dan pergantian karyawan akan sangat sering terjadi pada sebuah startup.

Maka dari itu, para HRD di dalamnya juga harus memiliki karakter yang aktif dalam bersosialisasi dan berkerjasama dengan pihak luar.

Membangun jaringan yang kuat dengan calon karyawan, mitra bisnis, dan pihak-pihak lain dapat membantu HRD mencari talenta dan menciptakan peluang baru.

 

Cara Bangun Karakter HRD yang Kuat Untuk Startup

Cara Membangun Karakter HR yang Kuat

Karakter HRD yang kuat pada dasarnya tidak akan ada jika tidak dibangun dan disesuaikan dengan kebutuhan pada startup.

Setiap HRD harus merefleksikan diri mereka dengan baik agar bisa masuk ke dalam pola pikir seluruh tim di perusahaan.

Dalam proses menciptakan karakter yang kuat, HRD harus memahami berbagai aspek penting di setiap sudut lingkungan perusahaan tertentu.

Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan HRD untuk membangun karakter yang kuat di setiap perusahaan startup.

1. Kembangkan Keterampilan Adaptasi dan Fleksibilitas

Cara pertama dalam membangun karakter HRD yang kuat adalah melakukan perkembangan secara berturut dalam hal adaptasi dan fleksibelitas.

HRD diharuskan untuk melatih kemampuan adaptasi dengan berpikir di luar kebiasaan dan menemukan solusi inovatif untuk tantangan yang tidak terduga.

Selain itu, HRD juga harus bisa mengelola berbagai tugas secara fleksibel dengan cara melebarkan sudut pandang dan peluang dalam penyelesaian tugas tersebut.

2. Fokus pada Pembelajaran dan Pengembangan Diri

Selain mengembangkan kualitas SDM, seorang HRD dalam sebuah startup juga harus selalu meluangkan waktu mereka untuk belajar dan mengembangkan diri.

HRD bisa mengikuti pelatihan dan kursus seputar skill yang dibutuhkan mereka pada beberapa platform online yang menawarkan kursus yang relevan.

Atau jika ingin lebih tepat sasaran, maka HRD bisa mencari mentor di industri HR atau startup yang dapat memberikan bimbingan dan wawasan berharga.

3. Bangun Keterampilan Analitis dan Strategis

Keterampilan dalam analitis kondisi dan perencanaan strategis sudah menjadi karakter HRD paling dibutuhkan startup.

Proses pengembangan skill analitis pada saat ini sudah bisa dilakukan dengan menggunakan alat HR analytics untuk membuat keputusan berbasis data.

Sedangkan untuk melatih perencanaan strategis, HRD bisa coba dengan merancang dan menerapkan rencana HR yang sejalan dengan visi dan tujuan startup.

4. Tingkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Karakter kuat seorang HRD akan semakin terlihat ketika mereka bisa memecahkan berbagai jenis permasalahan yang dialami perusahaan startup.

Bentuk pelatihannya juga akan sedikit berat, dimana HRD bisa melatih kemampuan ini dengan studi kasus atau simulasi pemecahan masalah di situasi yang kompleks.

HRD bisa juga melibatkan tim dalam sesi brainstorming untuk menemukan solusi kreatif terhadap masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

5. Praktikkan Cara Berempati dan Kepedulian yang Benar

Cara membangun karakter HRD terakhir bisa dilakukan dengan menjadi contoh dalam memberikan empati atau kepedulian di lingkungan kerja.

HRD harus membiasakan semua tim kerja untuk memahami perspektif dan kebutuhan rekan kerja, dan membiasakan mereka untuk memberikan dan terima umpan balik dengan baik.

Program yang dibangun HRD juga harus berisi kesejahteraan yang menunjukkan kepedulian terhadap keseimbangan kerja dan kehidupan karyawan.

 

Karakter HRD yang Harus Disesuaikan Pada Sebuah Startup

Karakter HRD yang Harus Dirubah Pada Sebuah Startup

Dibalik karakter yang kuat dan penuh dengan semangat, terdapat beberapa bentuk karakter yang harus disesuaikan terus menerus oleh seorang HRD.

Penyesuaian ini mungkin terjadi karena arus perkembangan startup yang mungkin akan berubah dengan cepat.

Sehingga secara tidak langsung, para HRD harus terus mengikuti arus perkembangan tersebut agar bisa sesuai dengan kebutuhan SDM perusahaannya.

Berikut adalah beberapa contoh karakter HRD yang harus disesuaikan dengan kebutuhan startup.

1. Lingkungan Formal Menjadi Fleksibel

Penyesuaian karakter HRD pertama bisa dimulai dari kebiasaan formal menjadi lebih fleksibel dalam lingkungan kerja.

Struktur yang kaku dan formal mungkin tidak akan efektif dalam lingkungan kerja startup yang cukup dinamis.

HRD perlu beralih ke pendekatan yang lebih informal dan fleksibel untuk beradaptasi dengan budaya startup yang dinamis dan tidak terstruktur tersebut.

2. Kerja yang Hierarkis Menjadi Kolaboratif

Karena kebutuhan dalam pencapaian target, struktur kerja di startup sering kali lebih kolaboratif dan anti hierarkis (pangkat kedudukan).

HRD harus mempromosikan budaya kerja yang mendukung kolaborasi dan komunikasi terbuka antar anggota tim tanpa memperhatikan hierarki yang ketat.

Oleh karena itu, perubahan ini bisa membangun karakter yang kuat dalam kehadiran HRD di sebuah perusahaan startup.

3. Sistem Kerja Tradisional Menjadi Inovatif

Kebiasaan startup yang selalu terhubung dengan berbagai teknologi yang berkembang, membuat para HRD harus merubah sistem kerja menjadi lebih digital.

HRD di startup harus berani meninggalkan praktik-praktik HR tradisional dan menggantinya dengan pendekatan inovatif.

Contohnya seperti penggunaan teknologi terbaru, metode rekrutmen kreatif, dan strategi pengembangan karyawan yang modern.

4. Kepemimpinan Tertutup Menjadi Terbuka

Dalam menjalani berbagai kegiatan sehari-hari, bentuk kepemimpinan di startup seringkali akan lebih transparan dan terbuka.

Dalam kebiasaan ini, HRD harus mendukung kepemimpinan yang mendorong keterbukaan dan komunikasi dua arah.

Pelaksanaan pekerjaan dengan sistem komunikasi yang terbuka akan memberi ruang bagi umpan balik dari seluruh tim.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top