Gaji atau Kebahagiaan? Alasan Uang Tidak Menjadi yang Utama

Ketika berbicara tentang pekerjaan, mungkin kita akan dihadapkan antara dua hal penting dalam hidup kita, yaitu gaji atau kebahagiaan.

Bagi sebagian orang, gaji yang besar adalah motivasi utama untuk bekerja dengan giat. Sementara bagi yang lain, kebahagiaan dalam bekerja lebih bernilai dibandingkan angka di slip gaji.

Namun, apakah gaji yang tinggi benar-benar menjamin kebahagiaan? Atau justru kebahagiaan bekerja yang menjadi kunci produktivitas?

Mari kita bahas lebih dalam dua pilihan tersebut pada artikel ini!

Kenapa Gaji Itu Penting?

Tidak bisa disangkal, gaji adalah faktor penting dalam menilai sebuah kelayakan dari pekerjaan tertentu hingga saat ini.

Gaji yang cukup memungkinkan Anda memenuhi kebutuhan dasar, menabung, dan merencanakan masa depan. Kehidupan Anda akan semakin terjamin jika penghasilan Anda semakin banyak.

Bagi banyak pekerja, gaji sering kali dianggap sebagai pengakuan atas kerja keras mereka. Konsep ini akhirnya tertanam dalam benak pikiran dan menjadi kepentingan bagi setiap pekerja.

Namun, gaji yang tinggi tentu saja akan memberikan resiko dan tekanan yang lebih berat bagi para pekerjanya.

Banyak karyawan yang menerima gaji besar harus menghadapi jam kerja panjang, tekanan target, atau bahkan merasa terisolasi dari kehidupan pribadi mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa uang saja tidak selalu cukup untuk membuat seseorang merasa puas dalam pekerjaannya.

Apakah Kebahagiaan Kerja Penting?

Kenapa Gaji Itu Penting?

Kebahagiaan mungkin akan menjadi salah satu faktor yang akan diabaikan oleh pekerja, khususnya bagi mereka yang baru memulai karir.

Banyak dari pekerja lebih memilih bertahan di sebuah pekerjaan yang menguras tenaga dan energi mereka, hanya untuk mendapatkan penghasilan yang cukup untuk hidup mereka.

Kebahagiaan mungkin menjadi hal terakhir yang mereka sadari, dan mungkin akan terus seperti itu. Namun, apakah kebahagiaan saat berkerja penting?

Kebahagiaan kerja pada dasarnya mencakup berbagai aspek penting saat menjalin hubungan kerja.

Contoh umumnya bisa berupa hubungan baik dengan rekan kerja, rasa dihargai, lingkungan kerja yang nyaman, dan kesempatan untuk berkembang.

Menurut survei dari Gallup, karyawan yang bahagia memiliki kemungkinan 21% lebih tinggi untuk produktif dibandingkan mereka yang tidak.

Mereka juga cenderung memiliki tingkat absensi yang lebih rendah dan lebih sedikit terkena stres berkepanjangan.

Oleh karena itu, selain memperoleh gaji yang layak. Mendapatkan kebahagiaan saat berkerja juga menjadi faktor utama yang harus diperhatikan banyak orang.

Gaji Tinggi Tanpa Kebahagiaan Apakah Worth It?

Bayangkan seorang karyawan yang menerima gaji besar untuk pekerjaannya saat ini. Namun di lain sisi, mereka harus menerima tekanan setiap hari dan tidak memiliki waktu untuk keluarga.

Hidup mereka dihabiskan hanya untuk mengembangkan pekerjaan yang sedang mereka pegang saja.

Kondisi ini tentu akan menyebabkan kelelahan mental secara berkepanjangan, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Mereka cenderung akan lebih terpuruk setiap harinya, meskipun secara umumnya mereka sudah mendapatkan penghasilan yang memumpuni.

Sebaliknya, ada pekerja yang mungkin menerima gaji standar, tetapi  pekerjaan mereka cukup santai dan sesuai dengan passion mereka.

Lingkungan kerja mereka juga sangat mendukung diri mereka untuk berkembang. Serta waktu kerjanya bisa menyeimbangkan antara hidup pribadi dan pekerjaan.

Meskipun mereka tidak bisa membeli barang mahal setiap saat, namun mereka justru lebih puas dan sehat secara mental.

Mungkin pilihan kalian akan berbeda-beda, namun dua kondisi ini dapat menjadi gambaran untuk memilih antara gaji atau kebahagiaan.

Bagaimana Menemukan Keseimbangan Hidup?

Gaji Tinggi Tanpa Kebahagiaan Apakah Worth It?

Meskipun mungkin banyak orang yang masih mengharapkan gaji yang tinggi, tapi pasti hampir semua dari mereka mengharapkan keseimbangan antara gaji dan kebahagiaan kerja mereka.

Menemukan keseimbangan diantaranya tentu dapat dikelola jika melakukan langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menemukan keseimbangan tersebut:

1. Kenali Prioritas Anda

Apakah Anda bekerja untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek atau mencari karier yang bermakna dalam jangka panjang?

Mengetahui tujuan Anda akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik dalam berkeja.

Anda akan tau apa yang mungkin haris Anda kerja disaat ini, serta planning yang mungkin bisa Anda coba di masa yang akan datang.

2. Pilih Lingkungan Kerja yang Mendukung

Meskipun gaji menjadi hal utama, namun lingkungan kerja akan menjadi aspek penilaian tertinggi dalam melihat kelayakan tempat kerja Anda.

Pastikan Anda berada di perusahaan yang menghargai keseimbangan kerja-hidup, memberikan peluang berkembang, dan memiliki budaya kerja yang sehat.

Mendapatkan lingkungan kerja yang positif akan mengumbah pola pikir Anda menjadi lebih luas dan kuat dalam menentukan karir hidup kedepannya.

3. Bicarakan Kebutuhan Anda

Kebahagiaan saat berkerja akan muncul ketika semua kebutuhan kerja Anda dipenuhi dengan baik oleh perusahaan atau tempat Anda berkerja.

Maka dari itu, jangan ragu untuk berdiskusi dengan atasan tentang gaji yang layak atau kebutuhan lainnya, seperti fleksibilitas kerja atau kesempatan pelatihan.

Jujur terhadap kondisi diri akan membuka sudut pandang yang asli, sehingga perusahaan bisa mengenal Anda lebih dalam untuk mencari solusi bersama-sama.

4. Jangan Abaikan Kesehatan Mental

Ingat, kesehatan mental Anda sama pentingnya dengan kesehatan fisik untuk menyelesaikan pekerjaan setiap hari.

Jangan biarkan tekanan kerja merusak kualitas hidup Anda, hingga akhirnya Anda menjadi bingung terhadap kelayakan diri sendiri.

Jangan terlalu memaksakan diri hanya untuk berkerja dalam waktu yang lama. Nikmati momen kehidupan dengan menghargai setiap penghasilan yang Anda peroleh saat ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top