Arti follow up dalam pekerjaan harus dipahami bagi tenaga penjualan atau sales. Follow up adalah salah satu kunci untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan hubungan dalam proses bisnis.
Follow up sangat penting dalam dunia bisnis agar perusahaan tetap bisa bersaing dan berkembang. Ketika konsep follow up dilakukan dengan baik, bukan hanya peluang penjualan yang meningkat, tetapi hubungan dengan pelanggan akan semakin erat.
Pada artikel ini programgaji.com akan membahas tentang apa itu follow up, manfaat dan tips melakukannya.
Table of Contents
Arti Follow Up dalam Pekerjaan
Arti follow up dalam pekerjaan atau bisnis adalah proses untuk menghubungi kembali prospek atau pelanggan setelah interaksi pertama dengan berbagai metode komunikasi.
Seperti dikutip dari Hub Spot, menurut Ian Loew follow up adalah apa yang anda lakukan setelah promosi awal untuk mendorong calon pelanggan mengambil tindakan.
Pentingnya Follow Up dalam Dunia Bisnis
Statistik yang ditunjukkan oleh Brevet, 80% penjualan memerlukan 5 kali follow up untuk mencapai kesepakatan. Namun, 44% tenaga penjualan menyerah setelah melakukan 1 kali follow up. Kemudian setelah 4 kali melakukan follow up, 94% tenaga penjualan menyerah.
Hal ini menunjukkan bahwa ada begitu banyak potensi penjualan yang bisa didapat tetapi sedikit sekali orang yang mampu bertahan untuk melakukan follow up.
Manfaat Follow Up
Nah berikut ini adalah beberapa manfaat follow up dalam dunia bisnis:
1. Membangun hubungan
Follow up dapat membantu perusahaan dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Menghubungi pelanggan atau prospek secara konsisten dan memperhatikan kebutuhan mereka akan membantu memperkuat ikatan antara perusahaan dengan pelanggan.
Dan pada gilirannya, ikatan ini akan menghasilkan loyalitas jangka panjang.
2. Meningkatkan peluang penjualan
Ya, salah satu tujuan melakukan follow up adalah untuk meningkatkan penjualan demin mencapai target. Follow up adalah kesempatan untuk memberikan penawaran tambahan (up-selling), menawarkan diskon khusus atau mengatasi masalah pelanggan. Hal ini dapat mendorong pelanggan atau calon pelanggan untuk melakukan pembelian atau meningkatkan jumlah pembelian mereka.
3. Memahami kebutuhan pelanggan
Follow up yang dilakukan dengan konsisten dapat memberikan pemahaman tentang apa yang dibutuhkan pelanggan atau calon pelanggan. Perusahaan dapat mengumpulkan feedback dan mengetahui tentang apa yang disukai dan tidak disukai oleh mereka.
Tips Cara Melakukan Follow Up yang Powerfull
Seperti yang sudah kita bahas di atas, gagal dalam melakukan follow up adalah cara tercepat untuk kehilangan 80% potensi penjualan.
Nah berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk melakukan follow up yang powerfull:
1. Gunakan berbagai metode Follow Up
Ada beberapa metode yang dapat kamu gunakan untuk melakukan follow up. Mulai dari Email, WhatsApp, DM Linked In, Telepon hingga bertemu secara langsung.
Jika kamu telah mengirimi 2 atau 3 kali Email follow up ke calon pelanggan dan tidak mendapat tanggapan apa pun, mungkin sudah saatnya kamu menelpon mereka.
Jangan berhenti dengan 1 metode follow up saja. Tentu saja kami tidak menyarankan untuk menggunakan semua platform yang mungkin kamu pikirkan, tapi jika kamu memiliki platform yang mungkin calon pelanggan lebih menyukainya mengapa tidak menggunakan platform tersebut.
Misalnya saja, beberapa orang mungkin tidak ingin berkomunikasi soal urusan bisnis lewat WA dan cenderung lebih memilih E-mail. Dan ada juga yang tidak suka membuka Email dan lebih senang menggunakan WA.
2. Beri jarak dan jangan menyebalkan
Salah satu cara paling ampuh untuk mengganggu pelanggan atau calon pelanggan adalah dengan melakukan follow up terlalu sering.
Terlalu sering melakukan follow up tentu akan membuat pelanggan menganggap kamu sebagai orang yang menyebalkan. Keputusan pembelian biasanya cenderung berjalan lambat, karena seseorang perlu melakukan riset tentang “Apakah produk ini yang terbaik?”.
Di sini follow up membantu kamu dalam meyakinkan pelanggan bahwa produk kamulah yang terbaik.
3. Berikan kesan dalam setiap follow up
Meskipun kamu seorang sales, pelanggan tidak ingin merasa seolah-olah mereka menerima promosi yang menyebalkan. Hard selling sudah tidak lagi efektif dalam follow up.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk memberikan kesan dalam setiap follow up:
- Catat masalah yang dihadapi calon pelanggan.
- Sertakan link artikel, sosial media, atau video yang relevan dengan follow up.
- Berikan penawaran khusus atau diskon waktu terbatas.
4. Selalu menentukan langkah selanjutnya
Nah salah satu kesalahan terbesar dalam follow up yang dilakukan sales atau tenaga penjualan adalah tidak secara jelas mendefinisikan langkah selanjutnya.
Misalnya, jika calon pelanggan mengatakan memerlukan waktu untuk mempertimbangkan pembelian, buatlah kalimat spesifik semisal “Saya akan menelpon anda pada hari Rabu, bagaimana jika jam 10.00 WIB?
5. Perhatikan subjek Email
Jika kamu menggunakan platform Email dalam melakukan follow up, jangan lupa untuk memperhatikan subjek email. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan HubSpot, subjek Email mempengaruhi 29% orang untuk membuka email follow up.
6. Tahu kapan harus berhenti
Memang data menunjukkan sebesar 80% penjualan membutuhkan 5 kali follow up, namun kamu tidak bisa melakukan follow up selamanya terhadap 1 calon pelanggan. Masih ada prospek lain yang perlu untuk di follow up.
Karena data menunjukkan 80% penjualan membutuhkan 5 kali follow up, kami sarankan gunakan batas ini untuk tahu kapan harus berhenti. Artinya setelah 5 kali follow up dan ternyata calon pelanggan belum mau melakukan pembelian, kini sudah saatnya berhenti.
Nah itulah tadi adalah pembahasan dari programgaji.com tentang arti follow up dalam pekerjaan dan bagaimana cara melakukannya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu ya.