Apa itu RUU KIA? Aturan Keselamatan Ibu Hamil dan Anak Terbaru

Penjelasan seputar apa itu RUU KIA sedang banyak dicari orang saat ini karena baru disahkan oleh DPR di hari selasa (4/6/2024).

Aturan RUU KIA ini mulai disahkan dalam Rapat Sidang Paripurna V Tahun 2023-2024. Rapat ini di pimpin langsung oleh Puan Maharani selaku Ketua DRI RI saat ini.

Semua aturan yang dibangun dalam RUU KIA ini, diharapkan bisa menjadi bahan perlindungan hukum bagi keamanan ibu dan anak.

Terdapat beberapa fokus utama dalam perencanaan aturan RUU KIA ini. Beberapa fokus tersebut wajib dipahami untuk mengetahui tujuan utama dari RUU KIA.

Lalu apa itu RUU KIA? Dan apa saja penjelasan yang dianggap penting tersebut?

Jika kamu masih bingung untuk mengenali aturan RUU KIA yang sudah disahkan DPR, maka kamu harus coba pahami beberapa penjelasan penting berikut ini.

Baca Juga : Jitu! Begini Cara Mengatur Shift Kerja Karyawan Paling Produktif

Alasan Perancangan RUU KIA

alasan perencanaan RUU KIA

Rancangan Undang-Undang Kesehatan Ibu dan Anak (RUU KIA) adalah suatu gagasan aturan baru yang dibangun untuk mensejahterakan kehidupan ibu dan anak.

Perancangan RUU KIA ini dimulai setelah mendapatkan hasil analisa tentang kekurangan masa cuti dari seorang ibu yang baru melahirkan.

Sebelum RUU KIA dirancangan, aturan cuti yang diberikan pada seorang ibu melahirkan sudah diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Pada Undang-Undang tersebut, dijelaskan bahwa hak cuti maksimal yang bisa diperoleh seorang ibu melahirkan hanya berkisaran 3 bulan saja.

Aturan tersebut secara berkala memperoleh perdebatan publik, khususnya di lingkungan ibu-ibu yang sudah mempunyai anak.

Singkatnya waktu cuti yang diperoleh ibu setelah melahirkan, membuat tumbuh kembang anak menjadi sedikit terganggu karena kurangnya asupan gizi seimbang dari ibu.

Hal ini karena dalam dunia kesehatan, seorang ibu harus memaksimalkan kebutuhan nutrisi anak di 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Dalam periode HPK ini, perkembangan otak dan fisik anak berjalan pesat sehingga membutuhkan asupan gizi yang cukup dari seorang ibu.

Oleh karena itu, HPK ini dianggap penting untuk menghasilkan generasi emas dengan Sumber Daya Manusia berkualitas di masa depan.

Permasalahan ini semakin diperkuat karena banyaknya kondisi anak yang mengalami gizi yang kurang akibat ibu bekerja.

Maka dari itu, RUU KIA dibangun dengan fokus pada penambahan masa cuti melahirkan dan pengembangan kualitas tumbuh kembang anak.

RUU KIA dikembangkan menjadi aturan khusus dalam Undang-Undang. Hal ini dilakukan untuk memberikan aturan spesifik dalam menjaga kesejahteraan ibu dan anak.

Dengan hadirnya RUU KIA di dalam tatanan hukum negara, diharapkan akan menghasilkan berbagai program yang mampu menjaga keamanan dan kesehatan dari seorang ibu dan anak.

Baca Juga : JKP dan JHT : Mana yang Lebih Aman Untuk Masa Depan?

Fokus Utama RUU KIA

Fokus Utama RUU KIA

Setelah memahami awal mula RUU KIA terancang, maka fokus utama dari RUU KIA juga harus diketahui agar bisa memahami tentang apa itu RUU KIA dengan baik.

Sejak RUU KIA mulai di terbitkan, terdapat beberapa fokus utama yang menjadi target pengembangan aturan hukum Undang-Undang.

Berikut adalah beberapa fokus perkembangan aturan yang masuk dalam RUU KIA tersebut!!

1. Memberikan Cuti Lahiran Lebih Lama

Seorang ibu yang melahirkan membutuhkan masa istirahat yang cukup untuk memulihkan stamina mereka untuk bekerja.

Tujuan utama RUU KIA ditetapkan adalah untuk menjaga hak kesehatan dari seorang ibu, khususnya ibu yang baru menjalani persalinan.

Salah satu fokus yang diatur dalam RUU KIA adalah perubahan aturan masa cuti menjadi 6 bulan bagi setiap karyawan yang akan melahirkan.

Penambahan masa cuti ini dianggap efisien untuk pemulihan para ibu, dan untuk tumbuh kembang anak yang akan memperoleh gizi seimbang dari ibu mereka.

2. Menjaga Jaminan Kesehatan

Jika dilihat dari kondisi lingkungan saat ini, program kesehatan ibu dan anak adalah jenis program yang membutuhkan perkembangan yang lebih spesifik.

Maka dari itu, RUU KIA hadir untuk merancang program kesehatan ibu dan anak dengan kualitas terbaik yang ditetapkan dalam aturan resmi negara.

Dengan adanya RUU KIA ini, diharapkan bisa menghadirkan program kesehatan gratis yang berfokus pada pengecekan kesehatan gratis untuk ibu dan anak di seluruh Indonesia.

Kesehatan ibu dan anak harus menjadi prioritas utama yang wajib dijaga oleh aturan pemerintahan. Hal ini selaras dengan tujuan perkembangan SDM menuju generasi emas.

3. Mencukupi Asupan Gizi Seimbang

Permasalahan paling sering ditemukan dalam kondisi kesehatan ibu dan anak saat ini adalah kurangnya gizi yang seimbang.

Meskipun informasi seputar asupan gizi seimbang sering dijelaskan di beberapa program kesehatan. Namun aksi yang diberikan oleh program tersebut masih terasa kurang tegas.

Maka dari itu, RUU KIA dirancang untuk mempertegas aturan pemberian asupan gizi seimbang untuk ibu dan anak.

Fokus utama RUU KIA yaitu mensejahterakan ibu dan anak. Maka dari itu RUU KIA juga akan menghadirkan aturan penting dalam menjaga gizi seimbang untuk ibu dan anak.

4. Memberikan Edukasi dan Informasi Hidup Sehat

Selain merancang aturan kesehatan ibu dan anak, RUU KIA juga memiliki beberapa target edikasi dan informasi dalam penjelasan seputar hidup sehat.

Kondisi lingkungan Indonesia yang beragam, membuat banyak masyarakat menengah kebawah tidak terlalu peduli dengan konsep hidup sehat.

Rasa tidak peduli inilah yang akan menghasilkan permasalahan utama untuk menjaga tingkat stabilitas lingkungan sehat di Indonesia.

Dengan adanya RUU KIA yang juga berfokus dalam edukasi hidup sehat, diharapkan dapat mengatur pola pikir masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan tubuh.

5. Mendorong Partisipasi Masyarakat

Berdasarkan hasil evaluasi pada beberapa program kesehatan sebelumnya, alasan utama program tidak berjalan baik disebab oleh kurangnya partisipasi masyarakat.

Kebiasaan buruk masyarakat yang tidak mengikuti perkembangan kualitas hidup sehat,  menjadi satu faktor penting yang harus dikelola dalam aturan resmi negara.

RUU KIA dirancang untuk menjaga kualitas hidup ibu dan anak, serta partisipasi masyarakat dalam merealisasikan hal tersebut di kehidupannya.

Dengan hadirnya RUU KIA, diharapkan bisa menjadi pendorong dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menjaga kesehatan khususnya untuk ibu dan anak.

Baca Juga : Reimbursement Bisa Masuk Pajak? Ayo Cari Tau Fakta Aslinya!

Manfaat Penting RUU KIA

manfaat RUU KIA

Terdapat beberapa manfaat penting yang diharapkan bisa terjadi saat RUU KIA ini dilaksanakan.

Sesuai dengan rancangan awalnya, manfaat dari RUU KIA ini akan dirasakan oleh ibu dan anak dalam pelaksanaannya.

Berikut ini merupakan beberapa manfaat penting yang bisa dirasakan setelah aturan RUU KIA berjalan!!

1. Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental Ibu

RUU KIA memiliki tujuan yang paling nyata dalam menjaga keseimbangan hidup seorang ibu di seluruh Indonesia.

Memperoleh waktu cuti yang panjangan bisa menjadi masa pemulihan fisik dan mental seorang ibu. Hal tersebut adalah contoh nyata dari manfaat berjalannya aturan RUU KIA.

2. Menjaga Keselamatan Hidup Ibu

Memaksakan tubuh bekerja saat sedang dalam kondisi pemulihan adalah tindakan yang bisa mencelakai seorang ibu.

Memberikan waktu cuti dengan waktu lebih lama di masa pasca lahiran adalah cara terbaik untuk menjaga keselamatan hidup dari seorang ibu.

3. Memperbaiki Tumbuh Kembang Anak

Masa perkembangan anak di awal kelahirannya adalah masa-masa yang sangat membutuhkan seorang Ibu.

Kehadiran seorang ibu dalam masa awal kelahiran anak akan menjaga asupan gizi anak. Hal ini bisa terjadi karena anak bisa memperoleh imunisasi alami dari ibu mereka.

4. Mengembangkan Kualitas Pendidikan Anak

Salah satu faktor utama dari kecepatan perkembangan pola fikir seorang anak adalah asupan dari lingkungannya.

Seorang anak akan lebih mudah memahami berbagai ilmu pengetahuan apabila dibarengi dengan pendidikan yang berkualitas dari ibu dan lingkungannya.

5. Meningkatkan Produktifitas Kerja

Seorang ibu yang diberikan kesempatan bekerja disaat mereka sudah siap pasti akan meningkatkan produktifitas mereka dalam bekerja.

Di lain sisi, anak dengan asupan gizi yang cukup akan menghasilkan generasi berkulitas baik dalam segi produktifitas kerja kedepannya.

Baca Juga : Apa Fungsi Iuran Tapera? Ayo Cari Tau Alasan Pro dan Kontranya

Tantangan Implementasi RUU KIA

Tantangan Implementasi Rancangan UU Keselamatan Ibu dan Anak

Setelah memahami apa itu RUU KIA beserta fokus utama dan manfaatnya, perlu diingat juga bahwa RUU KIA juga memiliki tantangan tersendiri dalam proses implementasinya.

Setiap merencanakan sebuah aturan baru, pasti terdapat beberapa tantang dalam mengimplementasikan aturan baru tersebut.

Sama halnya dengan aturan yang lain, RUU KIA juga memiliki beberapa prediksi tantang an yang akan dihadapi saat mengimplementasikan aturannya.

Berikut ini adalah beberapa contoh tantangan yang diperkirakan bisa terjadi dalam implementasi RUU KIA kedepannya!!

1. Anggaran Kebutuhan Program RUU KIA

Pelaksanaan program kesejahteraan ibu dan anak tentu akan membutuhkan dana yang cukup banyak agar bisa merata ke seluruh Indonesia.

Karena pada dasarnya program pemerintahan harus bisa dirasakan oleh seluruh rakyat. Hal tersebut yang akhirnya akan menjadi tantangan tersendiri dalam proses implementasinya.

2. Sumber Daya Manusia Dalam Program RUU KIA

Selain dana, Sumber Daya Manusia yang bisa membantu jalannya setiap program RUU KIA ini juga menjadi aspek paling penting.

Aturan dari setiap program harus dibantu oleh kehadiran para SDM. Hal ini dibutuhkan agar keberhasilan program tersebut menghasilkan bukti yang nyata.

3. Koordinasi Antar Instansi yang Berpartisipasi

Bantuan dari instansi yang memiliki hubungan langsung dengan kesehatan ibu dan anak juga menjadi perhatian khusus dalam RUU KIA ini.

Apabila dari pihak instansi tidak memberikan dukungan yang pasti, maka program yang ada dalam RUU KIA akan mengalami kesulitan dalam proses implementasinya.

4. Perubahan Mindset Semua Masyarakat

Hal paling sulit dan menjadi tantangan dalam proses implementasi RUU KIA adalah mengedukasi mindset dari semua masyarakat.

Perbedaan lingkungan masyarakat akan menghasilkan kebiasaan yang berbeda juga. Beberapa masyarakat terkadang akan sulit menerima perubahan baru dalam lingkungan mereka.

Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa alasan tertentu seperti kebiasaan hidup, pengetahuan, atau hal-hal lain yang bersifat kebudayaan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top