Jika Anda bertanya apakah absensi mempengaruhi budaya kerja di perusahaan? Maka jawabannya adalah “iya”.
Meskipun kegiatan absensi merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh perusahaan. Namun, apabila karyawan melakukannya terlalu sering, maka akan memberikan dampak yang cukup buruk.
Pada artikel ini, kita akan melihat bagaimana sebuah absensi mempengaruhi budaya kerja di sebuah perusahaan.
Apabila Anda adalah seorang karyawan yang sering absen saat berkerja, coba simak artikel ini baik-baik!
Table of Contents
Memahami Pengertian Absensi dan Jenisnya
Sekarang ini, kebanyakan orang mengartikan sebuah absensi sebagai kata untuk pencatatan kehadiran. Padahal nyatanya, absensi merupakan kata untuk menyatakan ketidak hadiran.
Sama halnya dalam lingkungan kerja, pencatatan absensi merupakan sebuah laporan yang menunjukkan ketidakhadiran karyawan ke tempat kerja.
Jenis dari absensi karyawan ini bisa muncul akibat beberapa hal, seperti absensi disengaja atau yang tidak disengaja.
Absensi yang disengaja dapat dilihat dari ketidak hadiran karyawan akibat suatu kegiatan lain seperti acara pribadi, atau bahkan tidak hadir tanpa alasan yang jelas.
Sedangkan untuk absensi yang tidak disengaja bisa berupa halangan yang tidak bisa diprediksi, seperti sakit, keadaan darurat, atau kebutuhan mendesak lainnya.
Selain itu, ada juga fenomena yang disebut “presenteeism,” di mana karyawan hadir secara fisik tetapi tidak produktif karena faktor kesehatan atau mental.
Pengaruh Absensi Terhadap Budaya Kerja
Absensi yang sering dan tidak terkelola dengan baik, dapat menciptakan efek domino yang merugikan bagi seluruh organisasi.
Selain itu banyaknya kegiatan absensi dari seorang karyawan dapat memengaruhi nilai-nilai kolektif dalam perusahaan.
Berikut adalah beberapa cara absensi dapat mengubah budaya kerja secara mendalam:
1. Meningkatkan Beban Kerja Rekan Tim
Ketika seorang karyawan tidak hadir secara mendadak atau dalam waktu yang lama. Maka tanggung jawabnya sering kali dialihkan kepada rekan kerja lain.
Akibatnya, rekan tim mungkin merasa kewalahan, terutama jika absensi terjadi secara berulang. Beban tambahan ini dapat memengaruhi produktivitas dan mengurangi motivasi kerja rekan lainnya.
Hingga akhirnya, seluruh target kerja bisa saja tidak akan tercapai karena hanya dilakukan oleh orang yang tidak tepat.
2. Mengurangi Kohesi Tim
Absensi yang konsisten dari anggota tim tertentu dapat menciptakan jarak antara karyawan dengan anggota lain dalam tim.
Hal ini dapat mengganggu pola komunikasi, mengurangi rasa percaya, dan menurunkan tingkat kolaborasi di dalam pekerjaan.
Kondisi ini akan semakin parah jika anggota tim yang lain mulai mempertanyakan kehadiran karyawan tersebut. Dimana ujungnya, konflik bisa saja terjadi saat sedang berkerja.
3. Menciptakan Ketidakadilan
Ketika absensi tidak diatasi dengan kebijakan yang adil, karyawan lain mungkin merasa bahwa perusahaan tidak tegas dalam membangun kebijakan kerja.
Jika perusahaan terlalu sering memberikan toleransi yang tidak semestinya, maka tingkat kepatuhan di lingkungan kerja juga akan menurun.
Hal ini tentu akan mengakibatkan penurunan rasa keadilan dan disiplin dalam budaya kerja sehari-hari.
4. Mempengaruhi Persepsi Kepemimpinan
Karyawan sering kali menilai kepemimpinan berdasarkan bagaimana perusahaan menangani masalah seperti absensi.
Jika absensi tidak dikelola dengan baik, maka karyawan akan membangun persepsi bahwa manajemen tidak kompeten atau tidak peduli.
Kondisi ini tentu saja akan membawa semakin banyak pelanggaran aturan lain yang mungkin dilakukan oleh karyawan.
Dampak Jangka Panjang Absensi Pada Perusahaan
Aturan absensi yang tidak terkelola tidak hanya memberikan dampak jangka pendek bagi sebuah perusahaan.
Kegiatan ini memiliki dampak yang jauh lebih besar dan berbahaya bagi perkembangan bisnis di perusahaan tertentu.
Berikut adalah dampak jangka panjang dari kegiatan absensi yang perlu diwaspadai oleh perusahaan:
1. Penurunan Moral Karyawan
Ketika rekan kerja harus terus-menerus menanggung beban tambahan akibat rekan kerja yang sering melakukan absensi.
Maka mereka akan lebih merasa ketidakpuasan yang dalam mendapatkan hasil kerjanya. Kondisi ini akan menurunkan moral kerja yang di percaya oleh karyawan.
Apabila penurunan moral initidak diatasi dengan cepat dan tepat, maka tingkat turnover kerja yang tinggi bisa saja menghantui perusahaan.
2. Budaya Kerja Negatif
Jika absensi tidak ditangani secara tegas, maka seiring berjalannya waktu, karyawan lain mungkin mulai meniru perilaku tersebut.
Tindakan ini tentu saja akan menciptakan budaya permisif terhadap ketidakdisiplinan, yang pada akhirnya merusak nilai inti perusahaan.
3. Kerugian Finansial
Jika aturan dalam absensi tidak diatur dengan tepat, cepat atau lambat perusahaan akan merasakan dampak ekonomi yang signifikan.
Perusahaan akan lebih sering membayar lembur pada rekan kerja lainnya untuk menggantikan karyawan yang sedang absen.
Selain itu, kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan bisa saja menurun akibat penurunan layanan service yang diberikan.
Strategi Mengelola Absensi untuk Menjaga Budaya Kerja
Tindakan absensi yang berlebihan harus mulai diubah dengan penerapan aturan yang tegas untuk setiap karyawan yang ada.
Dalam proses mengelola absensi ini, perusahaan akan membutuhkan pendekatan yang strategis dan berkelanjutan.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan oleh HRD dan manajemen perusahaan!
1. Menggunakan Sistem Absensi Digital
Teknologi absensi online tidak hanya membantu perusahaan melacak kehadiran secara real-time, tetapi juga memberikan data yang dapat dianalisis dengan cepat.
Dengan sistem digital, perusahaan bisa memahami tren absensi yang ada di lingkungan kerjanya. Misalnya, apakah absensi lebih tinggi pada hari tertentu atau di departemen tertentu.
2. Memberikan Fleksibilitas Kerja
Dengan memberikan opsi kerja fleksibel seperti hybrid atau remote working, karyawan dapat lebih mudah menyeimbangkan pekerjaan dan kebutuhan pribadi.
Aturan ini dapat menjadi solusi terbaik bagi perusahaan untuk mengurangi kemungkinan absensi yang tidak perlu.
3. Menerapkan Kebijakan Absensi yang Jelas
Kebijakan absensi harus mencakup sanksi untuk absensi yang tidak sah, tetapi juga menawarkan dukungan untuk absensi yang memang diperlukan.
Contohnya seperti aturan pomotongan gaji untuk absen yang tidak memiliki keterangan. Serta aturan surat pernyataan resmi untuk cuti sakit atau cuti keluarga.
4. Melibatkan Karyawan dalam Solusi
Mengundang karyawan untuk berbicara tentang tantangan mereka terkait absensi dapat memberikan wawasan berharga bagi manajemen.
Dengan melibatkan mereka, perusahaan juga dapat menciptakan rasa kepemilikan terhadap solusi yang diambil bersama-sama.