Interview Dengan AI Bisa Lebih Efektif? Simak Perubahannya!

Pernahkan Anda membayangkan interview dengan AI ketika malamar kerja? Hal ini terkesan unik, tapi kemungkinan besar akan diterapkan pada masa depan.

Perkembangan AI yang semakin cepat membuat semua proses kerja menjadi lebih efektif. Tidak terkecuali pekerjaan interview yang sering di lakukan HRD.

Kira-kira bagaimana kondisi rekrutmen jika proses inteview mulai dilaksanakan dengan AI? Ayo coba kita lihat perubahannya di bawah ini!

Apakah Interview Dengan AI Efektif?

Apakah Interview Dengan AI Efektif?

Di era sekarang ini, teknologi AI sudah semakin eksis dalam membantu banyak khalayak umum ketika berkerja sehari-hari. Mulai dar mencari informasi, hingga penyelesaian tugas yang mungkin rumit untuk dikelola. Teknologi AI siap membantu bahkan hingga 100%.

Tapi, bagaimana jika penggunaan teknologi AI diterapkan dalam pekerjaan human capital?

Berdasarkan informasi yang ditampilkan pada artikel infomedia.co.id, penggunaan AI dalam human capital akan sangat membantu dalam hal administrasi kerjanya. Tidak ada penjelasan yang menyatakan bahwa AI akan berfungsi optimal dalam proses interview kerja.

Lalu, Seberapa Efektif AI dalam Proses Interview rekrutmen kerja? jawabannya adalah tergantung bagaimana sistem tersebut diterapkan.

Jika digunakan sebagai alat pendukung untuk tahap awal seleksi, AI bisa sangat bermanfaat dalam menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi rekrutmen. Namun, dalam tahap akhir seleksi atau untuk posisi yang membutuhkan soft skills tinggi, peran manusia tetap tidak bisa digantikan.

Banyak perusahaan mengadopsi pendekatan hybrid, di mana AI digunakan untuk penyaringan awal, sementara keputusan akhir tetap berada di tangan HRD.

Dengan cara ini, dapat dikatakan bahwa AI hanya berperan sebagai alat bantu yang mempercepat proses tanpa menggantikan esensi wawancara manusia.

Perubahan yang Disebabkan Oleh Interview AI

Perubahan yang Disebabkan Oleh Interview AI

Apabila perusahaan mulai menerapkan interview dengan sistem AI, tentu akan terdapat perubahan yang mungkin terjadi di proses rekrutmen.

Berikut adalah prediksi yang mungkin terjadi jika AI sudah mengelola proses interview kandidat kerja:

1. Kandidat Akan Minim Berinteraksi Langsung

Ketika perusahaan mulai menerapkan sistem interview bersama AI, proses seleksi juga akan secara otomatis dilakukan secara online.

Kandidat hanya akan berinteraksi langsung dengan AI yang sudah disediakan perusahaan. HRD sudah tidak perlu masuk dalam proses interview tersebut.

Segala bentuk pertanyaan akan ditanyakan langsung oleh AI, dan laporan hasil interview akan terekam otomatis ke dalam data HRD.

Kondisi ini akhirnya menyebabkan kurangnya interaksi langsung antara pihak kandidat dengan pihak HRD perusahaan.

2. Bentuk Penilaian Akan Sama Rata

Setiap proses seleksi yang menggunakan teknologi AI, biasanya akan diatur terlebih dahulu bentuk penilaiannya secara jelas dan sama rata.

HRD mungkin akan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk ditanyakan pada proses interview berlangsung.

Selanjutnya, sistem AI akan mulai menanyakan setiap pertanyaan yang sama kepada semua kandidat yang melamar di perusahaan. Proses inilah yang membuat takaran penilaian akan sama pada semua kandidat.

Pada satu sisi,  interview jenis ini akan mengurasi sifat bias dalam rekrutmen. Namun di lain sisi, proses ini akan sedikit lebih kaku dan kadang tidak bisa memberikan penilaian yang maksimal.

3. Analisa Softskill Mungkin Akan Berkurang

Ketika proses interview dilakukan dengan AI, maka para kandidat hanya akan berinteraksi dengan mesin yang sudah dirancang kaku.

Berbeda dengan proses inteview dengan HRD, sistem AI mungkin tidak akan bisa menganalisa bagaimana sikap asli kandidat ketika proses interview berlangsung.

Hal ini yang mungkin membuat sistem interview dengan AI masih sedikit rumit untuk dilakukan. Banyak perusahaan yang tidak yakin dengan hasil penilaian yang diberikan AI.

Proses interview dengan HRD langsung mungkin akan terasa lebih nyata, karena mereka bisa saling berinteraksi dan menilai sikap kandidat dengan baik.

4. Waktu Interview Tidak Akan Tertunda

Jika sebelumnya tahap interview sering tertunda karena kondisi HRD yang tidak memungkinkan. Maka dengan AI, kondisi tersebut tidak akan pernah terjadi lagi.

Karena pada dasarnya, AI diciptakan untuk mengelola segala bentuk pekerjaan agar lebih tertata dengan baik. Sehingga proses pengerjaannya akan selalu tepat waktu.

Kandidat juga tidak bisa meminta pengunduran jadwal interview, karena prosesnya akan dikelola oleh AI yang sudah di set waktunya.

Kondisi ini mungkin akan membuat target rekrutmen menjadi lebih jelas dan tidak akan ada pengunduran waktu yang tidak pasti.

5. Proses Interview Akan Lebih Singkat dan Padat

Poin ini munkin akan sejalan dengan poin diatas, dimana interview dengan AI tidak akan bisa diundur sesuai kebutuhan kandidat atau HRD.

Proses ini tentu akan meningkatan kualitas rekrutmen menjadi lebih cepat, karena pelaksanaannya akan dilakukan dalam waktu yang pasti.

Kandidat yang tidak bisa mengikuti jadwal interview, maka akan secara otomatis dianggap gugur. Sehingga, HRD bisa mencari kandidat lain yang lebih siap untuk berkerja.

Kondisi ini juga akhirnya akan membuat proses interview semakin padat, dan kandidat yang diseleksi juga akan semakin banyak.

6. Kehadiran HRD akan Semakin Terasa Kurang

Semakin berkembangnya sistem AI dalam proses rekrutmen, maka kehadiran HRD di perusahaan juga akan semakin terasa kurang.

Ini mungkin akan menjadi kondisi yang mengancam karir HRD, karena secara tidak langsung mereka akan semakin digantikan oleh AI.

Perusahaan juga mungkin akan semakin mengurangi jumlah HRD yang aktif untuk mengurangi pengeluaran budget mereka.

Namun, pihak HRD juga bisa bertahan dengan menguasai semua AI yang mungkin diterapkan perusahaan. Dengan memahami sistem AI, mereka akan dianggap lebih berguna dalam proses penerapan AI kedepannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top