7 Cara HRD Menangani Kandidat Ghosting, Jangan Bingung!

Jika Anda seorang HRD, pernahkah Anda menangani kandidat ghosting untuk sebuah posisi penting di perusahaan?

Rasanya pasti sangat menyebalkan! Kandidat yang sudah kita pilih dengan baik,  justru tidak ada kabar ditelan bumi.

Jika Anda pernah atau sedang mengalami kondisi tersebut, Anda tidak perlu terlalu khawatir!

Artikel ini akan membantu Anda untuk menyusun cara unik dan kreatif yang mungkin bisa dicoba dalam menarik kembali minat para kandidat kerja.

Berikut adalah 7 cara menarik yang bisa dilakukan HRD untuk menangani kandidat yang ghosting pada lamarannya.

7 Cara HRD Menangani Kandidat Ghosting

Menangani kandidat ghosting memang sangat melelahkan bagi semua HRD. Rasanya seperti diberikan harapan palsu oleh orang asing yang bahkan baru kita kenal.

Kandidat yang ghosting memang tidak bisa kita atur seperti karyawan lain di perusahaan. Mereka mungkin memiliki perspektif lain yang membuat mereka memutuskan hubungan secara sepihak.

Namun, tindakan ghosting ini bisa kita akali dengan beberapa cara berikut ini! Jika kamu HRD, kamu harus coba cara ini secepat mungkin!

1. Gunakan Teknologi untuk Menjangkau Kandidat Secara Otomatis

Di era yang sudah dipenuh sistem digital, kenapa harus mengirimkan email atau pesan manual yang sama berulang-ulang?

Anda bisa menggunakan platform HR atau aplikasi rekrutmen untuk mengirimkan reminder otomatis dan personalisasi kepada kandidat.

Misalnya, kirimkan notifikasi atau email otomatis yang mengingatkan mereka tentang status mereka. Di lain sisi, Anda juga harus tetap menjaga nada yang santai dan tidak menekan.

Menggunakan teknologi ini tidak hanya efisien, tetapi juga memberikan kesan bahwa perusahaan Anda modern dan memanfaatkan solusi canggih untuk mempermudah proses rekrutmen.

2. Tawarkan “Exit Interview” Singkat Saat Mereka Menghilang

Jika kandidat tidak merespon, berikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan exit interview singkat melalui survei online yang mudah diisi.

Ini bisa dilakukan dengan cara yang tidak mengintimidasi, seperti “Kami ingin tahu bagaimana pengalaman Anda selama proses seleksi ini. Jika Anda tidak melanjutkan, kami akan sangat menghargai umpan balik Anda!”

Dengan cara ini, Anda bisa mengumpulkan informasi yang berguna tanpa membuat kandidat merasa terpojok.

Tindakan ini juga memperlihatkan bahwa perusahaan Anda peduli pada pengalaman kandidat dan ingin terus berkembang.

Dan jika Anda beruntung, kandidat yang awal mulanya ragu, mungkin akan mencoba kesempatan ini dengan senang hati.

3. Ciptakan “Kandidat VIP” untuk Mereka yang Tertarik Tapi Ragu

Buatlah sebuah program khusus untuk kandidat yang tertarik namun masih ragu atau menghilang sebelum akhirnya membuat keputusan.

Misalnya, Anda bisa mengundang mereka untuk menjadi bagian dari sebuah group discussion atau acara informal perusahaan.

Dalam kegiatan itu, HRD bisa membangun program bincang-bincang virtual tentang budaya perusahaan atau peluang karir.

Memberikan kandidat kesempatan untuk melihat sisi lain dari perusahaan Anda, ini seperti spoiler yang dapat membuat mereka yakin dengan perusahaan.

Mereka akan mengenal lebih dekat tim HRD dan perusahaan, sehingga akhirnya minat mereka akan bangkit kembali karena memberi kesan eksklusif yang lebih menarik.

mengatasi karyawan yang ghosting

4. Gunakan Humor untuk Mengurangi Ketegangan

Kadang-kadang, ghosting bisa terjadi karena ketegangan yang yang disebabkan dalam kegiatan interview atau negosiasi.

Jika Anda merasa ada ruang untuk bersikap lebih santai, cobalah menyisipkan sedikit humor dalam follow-up Anda.

Misalnya seperti “Kami rasa Anda mungkin sedang sibuk menyelamatkan dunia, tapi kami ingin tahu, apakah Anda masih tertarik untuk bergabung dengan tim kami?”

Menggunakan humor yang ringan ini bisa membuat follow-up Anda terasa lebih manusiawi dan dapat memecah ketegangan.

Tentu saja, pastikan bahwa humor ini sesuai dengan budaya perusahaan Anda dan tidak menyangkut hal berbau SARA.

Setelah itu, coba juga untuk mengoreksi proses terview dan negosiasi yang Anda lakukan, Pastikan kedepannya kegiatan tersebut juga dilakukan secara santai.

5. Wujudkan Program “Kandidat Terbaik yang Tidak Diterima”

Buatlah sebuah program yang memberi penghargaan kepada kandidat yang sangat bagus namun akhirnya tidak diterima.

Anda bisa memberikan mereka kesempatan untuk bergabung dalam database talent pool. Kemudian Anda dapat mengirimkan informasi terkait peluang yang lebih sesuai dengan keterampilan mereka.

Dengan memberikan mereka pengakuan dan mengingatkan mereka bahwa mereka adalah kandidat yang berpotensi.

Anda bisa menjaga hubungan yang positif meski mereka tidak bergabung di posisi yang sedang dibuka oleh perusahaan.

Mungkin mereka bisa menjadi kandidat karyawan di masa yang akan datang, ketika mereka sudah cukup yakin dengan perusahaan Anda.

6. Berikan Sentuhan Pribadi lewat Video Pesan

Satu hal yang mungkin bisa Anda coba adalah mengirimkan video singkat berisi pesan pribadi dari seorang HRD atau manajer perusahaan.

Kegiatan ini mungkin terkesan cukup personal, namun di beberapa kondisi dapat mengundang kandidat untuk berbicara kembali.

Video yang personal dan tidak terlalu panjang ini bisa lebih menyentuh hati kandidat dan membuat mereka merasa lebih dihargai.

Pesan seperti ini tidak hanya menunjukkan perhatian perusahaan kepada kandidat, tetapi juga memberikan kesan berbeda yang lebih hangat dan mudah diingat.

7. Tawarkan Perspektif yang Menarik Tentang Masa Depan

Jangan biarkan kandidat menghilang tanpa memberi mereka alasan yang kuat untuk tetap terhubung dengan perusahaan.

Dalam komunikasi follow-up Anda, cobalah untuk memberikan gambaran yang lebih luas tentang masa depan mereka di perusahaan.

Bukannya hanya membahas pekerjaan yang mereka lamar, jelaskan bagaimana perusahaan mendukung pengembangan karir dan peluang jangka panjang lainnya.

Tawarkan “visi” yang lebih besar tentang bagaimana mereka bisa tumbuh dan berkembang jika bergabung dengan tim Anda.

Dengan memberikan perspektif ini, Anda membantu kandidat melihat potensi besar yang mereka miliki di perusahaan Anda, yang bisa memotivasi mereka untuk melanjutkan proses seleksi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top