Seorang HRD pada dasarnya harus mempelajari pilar people analytics agar bisa memberikan keputusan kerja yang tepat.
Hal ini karena HRD sering kali dihadapkan pada keputusan berat dalam pengelolaan SDM perusahaan. Oleh karena itu, HRD hanya dapat memperoleh data yang akurat melalui people analytics ini.
Pada artikel ini, kita akan mempelajari beberapa bentuk pilar dalam people analytics. HRD harus memahami setiap pilar ini agar pekerjaannya menjadi lebih maksimal.
Simak ulasan lengkapnya berikut!
Table of Contents
Apa Itu People Analytics?
People analytics adalah pendekatan berbasis data yang digunakan untuk memahami perilaku, kebutuhan, dan potensi karyawan dalam organisasi.
Dengan alat dan teknik yang tepat, HRD dapat mengidentifikasi pola kerja, merancang kebijakan, dan memprediksi tren masa depan dalam menciptakan lingkungan kerja yang optimal.
Konsep ini tidak hanya membantu HRD memecahkan masalah sehari-hari, tetapi juga membangun fondasi strategis jangka panjang.
Dari pengelolaan karyawan hingga evaluasi budaya kerja, people analytics menjadi kunci untuk menciptakan keputusan yang berbasis data paling akurat.
Ini tentu akan memberikan lingkungan kerja yang semakin produktivitas dan akurat, dan tidak hanya berdasarnya asumsi HRD saja.
Pilar People Analytics untuk HRD
Terdapat beberapa pilar informasi yang ada pada aspek people analytics ini. Setiap pilar ini dianggap bisa menjadi data terbaik bagi para HRD.
Berikut adalah 6 pilar dalam people analytics yang bisa dimanfaatkan HRD untuk data pengelolaan SDM di perusahaan!
1. Pengumpulan Data yang Akurat
Segala sesuatu dalam people analytics dimulai dari data. Tanpa data yang akurat, analisis tidak akan menghasilkan wawasan yang benar.
Pengumpulan data mencakup berbagai informasi, seperti:
- Tingkat kepuasan kerja.
- Data kehadiran dan absensi.
- Hasil penilaian kinerja individu dan tim.
Pilar ini menjelaskan bahwa HRD perlu memastikan bahwa proses pengumpulan data dilakukan secara terstruktur dan konsisten di setiap periode kerja.
2. Analisis Data Berbasis Teknologi Canggih
Era digital telah membawa teknologi canggih ke dalam proses analisis data, termasuk dalam proses people analytics.
Algoritma berbasis machine learning dan kecerdasan buatan (AI) kini mampu memproses data dalam jumlah besar dengan cepat.
Teknologi ini membantu HRD untuk:
- Menganalisis pola turnover karyawan.
- Mengidentifikasi potensi talenta tinggi (high-potential employees).
- Merancang strategi pengembangan karier yang personal.
Analisis data dengan teknologi ini masuk ke dalam pilar people analytics karena kebutuhan HRD yang serba cepat dan akurat.
3. Pengukuran Kinerja dengan Metrik yang Tepat
Pengukuran kinerja yang akurat sangat penting dalam memastikan efektivitas strategi HRD di perusahaan.
Pilar akan ini mendorong perusahaan untuk memilih metrik yang relevan dan fokus pada aspek yang benar-benar penting.
Contoh dari metrik penting tersebut yaitu:
- Retention Rate: Untuk memantau efektivitas strategi retensi karyawan.
- Employee Net Promoter Score (eNPS): Untuk mengukur tingkat loyalitas dan kepuasan karyawan.
HRD harus menghindari penggunaan metrik yang terlalu umum atau tidak relevan. Sehingga akhirnya, analisis yang dilakukan benar-benar memberikan dampak strategis bagi perusahaan.
4. Prediksi untuk Keputusan Strategis
Salah satu keunggulan utama people analytics adalah kemampuan untuk membuat prediksi yang mendukung keputusan yang tepat.
HRD dapat memanfaatkan data historis untuk memproyeksikan tren masa depan, seperti:
- Risiko turnover karyawan.
- Tingkat produktivitas berdasarkan pola kerja tertentu.
- Dampak perubahan struktur organisasi terhadap karyawan.
Dengan data yang dihadirkan dalam people analytics, HRD akan lebih mudah mempersiapkan masa depan dari bisnis perusahaan.
5. Visualisasi Data yang Mudah Dipahami
Data yang rumit bisa menjadi tantangan besar bagi para HRD, apalagi jika tidak disajikan dengan cara yang jelas.
Pilar yang satu ini akan berfokus pada penyajian data dalam bentuk visual yang intuitif, seperti:
- Grafik interaktif.
- Peta panas (heatmap).
- Dasbor real-time.
Alat visualisasi data seperti Tableau dan Power BI, tentu akan sangat membantu HRD dalam menyampaikan hasil analisis kepada manajemen dengan cara yang mudah dimengerti.
6. Pengambilan Keputusan yang Berbasis Data
Keberhasilan people analytics tidak hanya bergantung pada pengumpulan data, tetapi juga pada implementasinya dalam pengambilan keputusan.
HRD yang berorientasi pada data memiliki beberapa kemampuan yang unggul dalam mengambil keputusan, contohnya seperti:
- Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dengan tepat.
- Menyusun kebijakan yang sesuai dengan dinamika tim.
- Menyesuaikan struktur kompensasi berdasarkan hasil kinerja.
Pilar ini juga menunjukkan bahwa HRD dapat merancang program kerja yang lebih efektif jika memanfaatkan data dari people analytics dengan baik.