Banyak perusahaan di era digital ini mulai mengembangkan ide bisnis mereka dengan sistem kompensasi kepada karyawan mereka.
Dalam proses berkerja, karyawan memiliki hal untuk mendapatkan benefit secara personal atas perkembangan perusahaan tersebut.
Sistem kompensasi ini tentu akan sangat menarik di mata karyawan!
Pada artikel kali ini, kita akan mengulik lebih dalam seputar cara mengatur sistem kompensasi agar efektif di perusahaan.
Ingin tau bagaimana sistem ini berkerja? Ayo simak penjelasannnya di bawah ini!
Table of Contents
Apa Itu Sistem Kompensasi Karyawan?
Sebelum menyelam lebih dalam, mungkin kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu kompensasi karyawan di perusahaan?
Kompensasi karyawan secara umumnya dapat diartikan sebagai bentuk imbalan atau penghargaan yang diterima oleh karyawan.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh perusahaan sebagai balasan atas kontribusi atau pekerjaan yang karyawan lakukan dalam perusahaan tersebut.
Kompensasi ini bisa dalam bentuk finansial maupun non-finansial. Sistem ini hadir dengan tujuan untuk mengakui kinerja karyawan, dan memotivasi mereka untuk tetap produktif.
Sistem kompensasi karyawan ini juga akan membantu perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta berkualitas.
Jadi, sudah saatnya perusahaan memilikirkan bagaimana cara mengatur sistem ini untuk tepat sasaran dan akurat!
Jenis-Jenis Sistem Kompensasi Karyawan
Penjelasan seputar sistem kompensasi karyawan tentu tidak akan lengkap jika tidak membahas seputar jenis dari setiap kompensasi tersebut.
Berdasarkan penjelasan singkat diatas, mungkin kita sudah tau bahwa terdapat dua jenis kompensasi yang dapat diterima karyawan saat berkerja.
Dua jenis kompensasi tersebut adalah kompensasi finansial dan non-finansial. Berikut ini kita akan memahami sistem kompensasi finansial dan non-finansial untuk karyawan.
Ingin tau penjelasan lengkapnya? Ayo catat poin penting di penjelasan berikut ini!
1. Kompensasi Finansial (Monetary Compensation)
Sama seperti namanya yaitu “finansial”, maka penjelasan paling tepat untuk sistem kompensasi ini adalah pembayaran hasil kerja karyawan dengan materi (uang).
Terdapat beberapa bentuk kompensasi yang masuk kedalam jenis ini, diantaranya adalah:
- Gaji: Jumlah uang yang dibayarkan secara teratur (bulanan, mingguan, atau per jam) berdasarkan perjanjian kerja.
- Bonus: Tambahan penghasilan yang diberikan sebagai penghargaan atas pencapaian kinerja tertentu.
- Insentif: Pembayaran tambahan yang diberikan berdasarkan hasil atau kinerja spesifik, misalnya target penjualan.
- Tunjangan: Komponen tambahan yang diberikan selain gaji pokok seperti tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan hari raya, dan lainnya.
2. Kompensasi Non-Finansial (Non-Monetary Compensation)
Berbeda dengan kompensasi finansial, sistem kompensasi karyawan non-finansial akan lebih mengarah ke penyediaan alat atau jasa yang dibutuhkan karyawan saat berkerja.
Jenis kompensasi ini juga memiliki beberapa bentuk yang mungkin bisa menjadi gambaran umumnya. Bentuk dari kompensasi non-financial bisa berupa:
- Benefit: Fasilitas atau keuntungan yang diberikan oleh perusahaan di luar gaji pokok. Seperti asuransi kesehatan, program pensiun, fasilitas kesehatan, kendaraan perusahaan, dan lainnya.
- Pengakuan dan Penghargaan: Bentuk kompensasi non-material yang diberikan untuk menghargai kontribusi karyawan. Seperti piagam penghargaan, penghargaan prestasi, atau kesempatan promosi.
- Kesempatan Pengembangan Karir: Program pelatihan, mentoring, atau pendidikan lanjutan yang bertujuan untuk pengembangan keterampilan dan karir karyawan.
Cara Mengatur Sistem Kompensasi Karyawan
Setelah mengenal apa itu sistem kompensasi karyawan dan jenis-jenisnya, maka sekarang saatnya kita melihat beberapa cara mengatur sistem tersebut.
Mengelola kompensasi mungkin akan menjadi tahap yang cukup sulit. Perusahaan harus mempertimbangkan banyak hal agar bisa memberikan kompensasi yang adil.
Berikut ini terdapat enam cara mengatur kompensasi karyawan yang mungkin bisa menjadi alat pertimbangan perusahaan!
1. Analisis Pekerjaan Karyawan Secara Menyeluruh
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menciptakan sistem kompensasi yang adil adalah menganalisa bentuk pekerjaan dan tanggung jawab karyawan.
Memahami tugas, tanggung jawab, dan persyaratan dari setiap posisi di perusahaan merupakan tahap yang bisa menggambarkan kebetuhan karyawan dengan baik.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang setiap jabatan, perusahaan bisa menentukan nilai setiap posisi dan memberikan kompensasi yang sesuai dengan tingkat kontribusinya.
2. Benchmarking Gaji Karyawan di Pasar
Selain melakukan analisa pekerjaan, perusahaan juga harus melakukan benchmarking (membandingkan) gaji karyawan dengan standar gaji di industri yang sejenis.
Survei gaji ini akan membantu perusahaan memahami kisaran kompensasi yang berlaku di pasar dan kompetitor.
Kegiatan ini juga dapat memastikan bahwa gaji yang ditawarkan sudah kompetitif. Sehingga mampu menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.
3. Struktur Gaji yang Jelas dan Transparan
Menyusun struktur gaji yang jelas adalah kunci untuk memastikan bahwa sistem kompensasi karyawan sudah adil dan transparan.
Struktur ini harus mencakup skala gaji berdasarkan tingkat jabatan, tanggung jawab, dan prestasi yang diberikan di setiap periodenya.
Dengan demikian, karyawan mengetahui jalur peningkatan gaji mereka dan bagaimana kinerja atau kontribusi mereka dihargai oleh perusahaan.
4. Sediakan Benefit Kerja yang Relevan
Seperti yang dijelaskan diatas, kompensasi tidak hanya mencakup gaji pokok. Banyak kompensasi non-financial yang juga menjadi kebutuhan karyawan.
Dengan menambahkan benefit yang sesuai dengan kebutuhan karyawan, perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan dan loyalitas mereka.
Namun, penyediaan kompensasi ini tetap harus dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan perusahaan.
5. Sistem Penilaian Kinerja Objektif
Menerapkan sistem penilaian kinerja yang objektif dan transparan adalah cara lain untuk memastikan keadilan dalam kompensasi karyawan.
Karyawan yang menunjukkan kinerja luar biasa harus mendapatkan penghargaan dalam bentuk kenaikan gaji, bonus, atau insentif.
Hal ini mendorong karyawan untuk terus berusaha dan meningkatkan produktivitas mereka saat berkerja sehari-hari.
6. Penyesuaian Sistem Kompensasi Secara Berkala
Sistem kompensasi karyawan harus selalu disesuaikan dengan perubahan di pasar tenaga kerja, kebutuhan karyawan, serta kondisi perusahaan.
Melakukan peninjauan berkala terhadap struktur gaji dan kompensasi, juga dapat memastikan bahwa perusahaan tetap kompetitif dan adil.
Hal ini juga bisa menjadi bahan evaluasi dalam memberikan imbalan kepada karyawan. Dengan kegiatan ini, ketidakpuasan karyawan atau kesenjangan akan semakin berkurang.