Merencanakan employer branding merupakan hal utama yang harus menjadi fokus perusahaan pada saat ini.
Perkembangan teknologi yang membawa arus informasi menjadi semakin cepat, memberikan dampak yang cukup kuat dalam perkenalan citra perusahaan.
Saat ini, kualitas dan kapabilitas perusahaan akan dinilai dari banyaknya informasi yang beredar di sosial media atau website.
Semua jenis kegiatan perusahaan bisa diketahui melalui penyebaran informasi digital dengan internet. Employer branding sudah seperti tampilan yang harus dijaga oleh perusahaan.
Maka dari itu, dibutuhkan perencanaan yang jelas dalam mengatur pembentukan employer branding di perusahaan.
Berikut adalah cara merencanakan employer branding perusahaan dari awal hingga dikenal oleh banyak orang!
Ayo simak dan pahami informasi penting berikut ini!
Kenapa Harus Merencanakan Employer Branding?
Sebelum merencanakan employer branding, perlu dipahami terlebih dahulu seberapa penting pengaruh employer branding pada perusahaan.
Pada dasarnya, employer branding sendiri memiliki fungsi untuk membangun citra positif perusahaan di mata banyak karyawan.
Employer branding merupakan salah satu aspek dalam dunia HRD yang sangat berpengaruh pada proses mencari dan menjaga talenta yang berkualitas di perusahaan.
Perubahan arus informasi yang menjadi semakin digital, membuat banyak calon karyawan lebih mudah mencari tau seputar perjalanan karir di perusahaan tertentu.
Informasi yang diperoleh dari jejak digital perusahaan ini, akan menghasilkan penilaian yang berperan kuat dalam pemilihan tempat kerja bagi karyawan.
Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban bagi semua perusahaan untuk merencanakan employer branding yang kuat di mata publik.
Citra positif yang terbangun karena adanya employe branding ini, akan membawa banyak talenta yang berkualitas pada perusahaan.
Sehingga akhirnya, perusahaan tidak akan membutuhkan proses rekrutmen yang panjang untuk memperoleh karyawan terbaik.
Karena semakin baik citra sebuah perusahaan, maka akan semakin banyak orang yang ingin berkerja di perusahaan tersebut.
Langkah-Langkah Merencanakan Employer Branding
Setelah mengetahui alasan kenapa merencanakan employer branding penting, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana dalam membangun employer branding.
Perencanaan employer branding akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka dari itu, dibutuhkan tingkat konsisten yang tinggi dalam merencanakannya.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan saat merencanakan employer branding di perusahaan.
Pahami dan ikuti langkah-langkah berikut dengan baik agar bentuk employer branding menjadi lebih terarah!
1. Melakukan Riset Pasar
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses merencanakan employer branding adalah riset kondisi pasar yang menjadi target perusahaan.
Riset pasar ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana citra yang dibangun kompetitor dalam menarik minat calon karyawan.
Proses riset pasar ini bisa menjadi langkah yang tepat untuk perusahaan agar lebih memahami trend yang sedang terjadi di lingkungan kerja.
Selain melalui eksternal, riset pasar juga bisa dilakukan pada internal perusahaan. Prosesnya dilakukan dengan survei minat dan harapan karyawan ketika berkerja.
Proses survei ini bisa dimanfaatkan untuk membangun sistematika kerja yang ramah dan positif bagi setiap karyawan yang ada di perusahaan.
2. Memahami Citra Perusahaan
Setelah mengetahui minat pasar tertentu, maka langkah selanjutnya adalah menyambungkan minat pasar dengan citra perusahaan.
Perlu diingat kembali, bahwa tidak semua trend bisa diikut sertakan dalam membangun citra perusahaan. Pemilihan trend harus disesuaikan dengan visi misi dari sebuah perusahaan.
Memahami citra perusahaan disini bisa berarti mengenali bentuk bisnis yang ada di perusahaan. Banyak perusahaan yang memperoleh ciri khas tersendiri akibat produk yang mereka jual.
Ciri khas ini harus mampu dianalisa untuk pengembangan employer branding di setiap perusahaan.
Memahami citra perusahaan juga akan memudahkan calon karyawan untuk memahami tujuan utama perusahaan tersebut dibangun.
3. Membangun Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi dalam perencanaan employer branding bisa dilakukan dengan memanfaatkan platform informasi yang ada saat ini.
Pada langkah ini, perusahaan harus mencari tau terlebih dahulu karakter audiens suatu platform sebelum akhirnya menyesuaikan dengan perencanaan branding mereka.
Jika sudah menemukan satu platform yang sesuai, maka pembangunan employer branding bisa dilakukan melalui konten yang sesuai dengan minat audiens platform tersebut.
Usahakan untuk membangun konten yang menyebarkan informasi seputar kelebihan dan keuntungan berkerja di perusahaan.
Gunakan gaya konten storytelling, atau libatkan karyawan dalam penjelasan seputar lingkungan kerja yang positif.
Hal ini dilakukan agar rasa percaya audiens semakin tinggi, sehingga reputasi perusahaan menjadi semakin baik di mata masyarakat.
4. Mengembangkan Kebutuhan EVP
Pada setiap bentuk perencanaan employer branding, pasti akan terdapat penilaian terhadap Employee Value Proposition (EVP).
EVP sendiri merupakan sebuah informasi yang bisa menunjukkan alasan kenapa seorang karyawan harus berkerja di sebuah perusahaan.
Dengan kata lain, EVP merupakan penjelasan seputar kebutuhan yang diberikan/ditawarkan perusahaan untuk mendukung pekerjaan karyawan.
Bentuk dari EVP ini harus dikomunikasikan pada berbagai platform seperti sosial media, website, aplikasi, dan lain sebagainya.
Penyebaran informasi seputar EVP ini bisa menunjukkan kualitas lingkungan kerja yang positif. Sehingga akhirnya citra perusahaan akan baik di mata publik.
5. Pengukuran dan Evaluasi Kegiatan
Hasil dari pembentukan employer branding tidak akan terlihat apabila tidak ada bentuk pengukuran dan evaluasi kegiatan di dalamnya.
Setelah merencanakan employer branding dan melaksanakannya, hasil yang diperoleh seperti matrik, view, traffic, dan lain sebagai harus diukur dengan tepat.
Pengukuran ini dilakukan untuk bahan evaluasi kegiatan, dimana akan terlihat apakah informasi yang diberikan sudah sampai pada target audiens atau belum.
Apabila bentuk informasi yang diberikan kurang menarik, maka proses evaluasi bisa dikembangkan bersama karyawan lainnya.
Perusahaan harus menerima pendapat dari para karyawannya dalam menentukan citra perusahaan yang paling banyak diminati saat ini.
Matriks Pengukuran Kesuksesan Employer Branding
Merencanakan employer branding tentu harus dilengkapi dengan matriks pengukuran agar bisa melihat sukses atau tidaknya kegiatan tersebut.
Sebuah employer branding dinilai berhasil apabila perusahaan mendapatkan peningkatan yang baik dari beberapa matriks berikut ini!
Ini dia bentuk matriks dalam pengukuran kesuksesan pada sebuah perencanaan employer branding di perusahaan!
1. Kesadaran Merek
Sebuah employer building pada perusahaan akan dinilai berhasil apabila jumlah kesadaran merek semakin tinggi di lingkungan masyarakat.
Perkembangan dalam kesadaran merek ini dapat dinilai ketika semakin banyak orang yang mulai mengenal nama perusahaan beserta dengan visi misi di dalamnya.
Peningkatan metriks kesadaran merek dalam kegiatan employer branding ini, akan membuat nama perusahaan semakin sering disebut dalam platform informasi.
Hal ini akan membuat perusahaan menjadi semakin terkenal, sehingga akhirnya akan menumbuhkan rasa minat untuk berkerja di dalam perusahaan tersebut.
2. Kualitas Rekrutmen
Matriks pengukuran dalam keberhasilan sebuah employer branding juga bisa dinilai dari kondisi rekrutmen di sebuah perusahaan.
Sebuah perusahaan yang sudah berhasil membangun employer branding dengan baik, tentu akan menghasilkan minat yang semakin tinggi dari para pencari kerja.
Hal ini akan sangat berpengaruh dalam proses rekrutmen, dimana akan semakin banyak kandidat berkualitas yang ingin berkerja di perusahaan tersebut.
Selain itu, rasio konversi kandidat dan waktu mengisi kekosongan karyawan juga akan semakin kecil karena tingginya jumlah pelamar di perusahaan.
3. Keterlibatan Audiens
Semakin kuat keberhasilan dari employer branding berkerja, maka bentuk interaksi yang diberikan audiens juga semakin banyak.
Maka dari itu, pengukuran kesuksesan dari employer branding juga bisa dinilai dari keterlibatan audines pada konten di berbagai platform informasi tertentu.
Jika sebuah employer branding dianggap menarik oleh audiens, maka jumlah tontonan, komentar, hingga kunjungan profil akan semakin tinggi.
Selain itu, jumlah pelamar pada setiap posisi kerja juga akan semakin banyak, dimana akan semakin memudahkan perusahaan untuk menyeleksi kandidat dengan kualitas terbaik.
4. Retensi Karyawan
Selain dari audiens luar, pengukuran terhadap suksesnya sebuah employer branding juga bisa dilihat melalui penilaian karyawan.
Hal ini bisa dilihat dari tingkat loyalitas karyawan dengan mengukur seberapa lama mereka ingin bertahan di sebuah perusahaan.
Tingkat retensi (bertahan) yang tinggi pada sebuah pekerjaan menunjukkan bahwa karyawan cukup puas dengan fasilitas yang diberikan perusahaan.
Kondisi tersebut dapat membuktikan bahwa perencanaan employer branding yang matang akan sangat berpengaruh dalam kesejahteraan lingkungan kerja.
5. Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan adalah aspek penilaian terakhir untuk menentukan sukses atau tidaknya employer branding di perusahaan.
Tanda bahwa employer branding berhasil dilakukan oleh perusahaan bisa terlihat dari bentuk persepsi positif publik.
Perusahaan akan semakin sering menerima pengakuan dan penghargaan dari berbagai macam kalangan masyarakat.
Hal ini bisa terjadi karena pengaruh sentimen platform informasi seperti sosial media, website, dan lain sebagainya.