HRD Wajib Tau! 8 Kesalahan Umum Seorang HRD Saat Bekerja

Kesalahan umum seorang HRD biasanya terjadi karena tingkatan fokus yang berkurang dalam kegiatan bekerja seorang HRD itu sendiri.

Seperti yang telah diketahui, seorang HRD adalah bagian penting dalam mengembangkan SDM dari sebuah perusahaan.

Oleh karena itu, seorang HRD harus bisa menghindari beberapa kesalahan umum yang terjadi sehari-hari agar proses pelaksanaan tugasnya semakin berkualitas.

Tidak hanya seorang HRD, pada dasarnya kesalahan bekerja dalam berbagai jenis konteks juga bisa dirasakan oleh semua profesi kerja.

Namun untuk kali, programgaji.com akan membahas 8 kesalahan umum seorang HRD yang akan berakibat fatal untuk perusahaan apabila tidak diperhatikan dengan baik.

Kira-kira apa saja kesalahan umum tersebut? Ayo simak penjelasan dari 8 kesalahan umum yang sering dilakukan HRD saat sedang bekerja sehari-hari!

Baca Juga : Mau Kerja? Ini Persiapan Wajib Interview Kerja Di Setiap Tahapnya

8 Contoh Kesalahan Umum Seorang HRD

kesalahan hrd dalam bekerja

Dalam melaksanakan berbagai kegiatan pekerjaan, seorang HRD tentu akan menghadapi berbagai tugas yang mungkin akan berhubungan langsung dengan pengelolaan SDM perusahaan.

Setiap SDM yang berada pada perusahaan harus bisa dikelola dengan baik oleh HRD, sehingga semua proses pekerjaan bisa berjalan dengan lancar.

Karena HRD wajib mengelola berbagai bentuk SDM di sebuah perusahaan. Maka kesalahan umum yang sering dialami HRD biasanya akan berhubungan langsung dengan SDM tersebut.

Lalu apa saja kesalahan umum seorang HRD yang sering terjadi?

Terdapat 9 kesalahan umum yang mungkin dapat dirasakan oleh semua HRD, berikut 9 bentuk dari setiap kesalahan tersebut!!

1. Kesalahan Mengelola Manajemen Kinerja

Pada sebuah perusahaan, manajemen kinerja merupakan kesepakatan utama yang harus dicapai dalam berbagai bentuk pekerjaan yang ada.

Setiap perusahaan biasanya akan memperkerjakan karyawan dengan memberikan beberapa tugas yang memiliki target pencapaian tertentu.

Hal ini dilakukan agar semua sistematika kerja perusahaan bisa berkembang seiring berjalannya waktu. Maka dari itu, dibutuhkan manajemen kinerja yang menunjukkan kualitas kerja dari setiap karyawan.

Seorang HRD merupakan salah satu yang akan mengelola kinerja karyawan melalui sistem manajemen kinerja perusahaan ini.

Apabila sebuah manajemen kinerja memiliki kesalahan dari proses penilaiannya, maka perusahaan tidak akan mencapai target kinerja yang telah disepakati.

Kondisi tersebut akan membuat kerugian bagi pihak perusahaan karena kualitas kerja yang menurun dari seorang karyawan.

2. Kesalahan Seleksi Recruitment Karyawan

Proses seleksi dalam kegiatan recuitment adalah proses yang akan menentukan masa depan dari berbagai pekerjaan di perusahaan.

Dalam setiap proses recruitment, HRD harus melakukan seleksi dengan baik untuk menemukan calon karyawan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Apabila terjadi kesalahan dalam proses seleksi recuitment ini, maka perusahaan akan mendapatkan karyawan yang tidak sesuai dengan target kualitas pekerja mereka.

Hal ini akan menghasilkan permasalahan baru dari berbagai tahap pekerjaan lainnya yang mungkin juga akan dinilai oleh seorang HRD itu sendiri.

Karyawan yang tidak sesuai dengan kualifikasi posisi yang dibutuhkan, biasanya akan menghasilkan kinerja yang tidak sesuai karena kurangnya kemampuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Oleh karena itu, kesalahan seleksi rekruitment harus dihindari HRD agar tidak mempersulit proses perkembangan kinerja perusahaan kedepannya.

3. Kesalahan Pembuatan Program Pelatihan

Program pelatihan yang tidak sesuai kebutuhan merupakan kesalahan umum seorang HRD dalam menilai kemampuan setiap karyawan perusahaan.

Sudah menjadi tanggung jawab seorang HRD untuk mengatur dan mengembangkan kualitas kerja dari para karyawan perusahaan.

Salah satu cara yang dilakukan untuk membantu karyawan berkembang adalah dengan membuat program pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Seorang HRD yang membangun program pelatihan yang salah akan dinilai sebagai HRD yang tidak kompeten dalam mengelola SDM perusahaan.

Hal tersebut karena program pelatihan merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas setiap aspek SDM dari perusahaan.

Oleh karena itu, seorang HRD wajib untuk mengenali kebutuhan karyawan dan merancang program yang bisa mengembangkan kemampuan dari setiap karyawan tersebut.

4. Kesalahan Berkomunikasi Antar Karyawan

Komunikasi memiliki makna sebagai kunci dalam menjalin hubungan antar satu dengan yang lain. Makna komunikasi ini juga diterapkan pada lingkungan kerja sehari-hari.

Sebuah lingkungan kerja akan menjadi tidak sehat dengan pemikiran yang tidak sejalan akibat proses komunikasi yang buruk.

Bentuk komunikasi antar karyawan sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi dalam lingkungan kerja.

Seorang HRD merupakan aspek penting dalam mengatur sistematika komunikasi antar karyawan karena memiliki akses dalam berbagai posisi yang ada.

Setiap posisi di perusahaan akan dikelola oleh HRD, hal tersebut akan membuat HRD menjadi penanggung jawab pertama dalam proses komunikasi internal perusahaan.

Maka dari itu, alur komunikasi antar karyawan akan bermasalahan apabila HRD tidak bisa mengelola dengan baik arus informasi yang ada di perusahaan.

Baca Juga : Mudah! Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Hanya Seperti Ini

5. Kesalahan Menjaga Sistematika Penggunaan Barang

Selain karyawan, seorang HRD juga memiliki tugas untuk mengelola berbagai barang pembantu kerja yang ada dalam sebuah perusahaan.

Setiap karyawan pasti membutuhkan beberapa alat bantu kerja yang wajib disediakan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Segala bentuk barang yang menjadi alat kerja karyawan, akan menjadi barang yang wajib dijaga oleh para HRD yang ada di perusahaan.

Seorang HRD wajib menjaga kelengkapan barang dan kualitas barang dalam proses bekerja. Setiap barang kerja perusahaan yang masuk dan keluar harus masuk ke dalam laporan HRD.

HRD wajib membangun sistematika penggunaan barang yang tegas sehingga para karyawan mampu bertanggung jawab dalam berbagai bentuk penggunaannya.

Apabila sistematika HRD salah dalam mengatur penggunaan barang, maka akan sangat berpengaruh pada financial perusahaan.

6. Kesalahan Mengelola Konflik dan Kriminal

Tugas utama seorang HRD dalam perusahaan adalah menjaga kualitas dan keamanan dari setiap karyawan yang bekerja di perusahaan.

Dalam mengelola sistem kerja karyawan, HRD harus menentukan bentuk aturan yang wajib diikuti oleh para karyawan agar lingkungan kerja menjadi kondusif dan aman.

Apabila terjadi tindakan konflik atau kriminal pada sebuah perusahaan, maka pihak HRD yang memiliki tanggung jawab dalam mengelola berbagai permasalahan yang ada.

Aturan kerja yang kurang tegas bisa menjadi faktor utama banyaknya konflik dan perbuatan kriminal di lingkungan kerja.

Maka dari itu, seorang HRD harus mampu mengelola sikap dan etika karyawan dalam bekerja sehingga tidak menghasilkan konflik yang besar.

Aturan yang tegas juga bisa menghindari tindakan kriminal yang merugikan karyawan di setiap lingkungan kerja perusahaan.

7. Kesalahan Mengatur Penggajian Karyawan

Proses penggajian merupakan proses yang sering menjadi kesalahan umum seorang HRD khususnya di perusahaan berukuran besar.

Pada perhitungan penggajian, terdapat pengukuran kinerja sebagai salah satu faktor besar atau kecilnya gaji seorang karyawan.

Pengukuran pada kinerja karyawan ini akan menghasilkan bonus gaji untuk diberikan kepada karyawan yang memperoleh target kerja yang diinginkan perusahaan.

Hal tersebut menjadi suatu penyemangat kerja bagi setiap karyawan yang bekerja, sehingga karyawan akan semakin kompetitif dalam bekerja.

Namun, hal tersebut akan terasa rumit jika HRD melakukan kesalahan dalam perhitungan bonus gaji karyawan. Memberikan bonus yang tidak sesuai kinerja akan mengecewakan para karyawan.

Dan apabila karyawan kecewa akan gajinya, maka tingkat loyalitas karyawan pada perusahaan akan semakin menurun seiring berjalannya waktu.

8. Kesalahan Mengelola Kasus Pinjaman

Salah satu bentuk keuangan yang disediakan perusahaan untuk membantu ekonomi karyawan adalah fitur pinjaman dana bantuan.

Setiap karyawan yang bekerja dapat mengajukan pinjaman pada perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan aturan yang ada di perusahaan.

Seorang HRD wajib mengelola bentuk aturan pinjaman yang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan agar tidak menyebabkan kerugian finansial.

Dalam kasus pinjaman ini, kesalahan memberikan besaran pinjaman dan lama waktu pinjam akan mengakibatkan gangguan dalam pemutaran dana perusahaan.

Hal tersebut tentu akan menjadi kesalahan dari seorang HRD karena tidak mampu mengukur kesanggupan dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Oleh karena itu, seorang HRD wajib mengetahui berbagai bentuk dana keperluan perusahaan agar bisa menentukan besaran dana pinjaman yang bisa diberikan kepada karyawan.

Baca Juga : Hindari! Ini Dia Contoh Kesalahan Menghitung PPh 21 Paling Fatal

Dampak Dari Kesalahan Umum Seorang HRD

dampak kesalahan seorang HRD

Setelah mengetahui 8 kesalahan umum seorang HRD, mungkin perlu diketahui juga dampak dari kesalahan tersebut apabila terjadi dalam lingkungan kerja perusahaan.

Terdapat 5 dampak yang akan dirasakan lingkungan kerja apabila kesalahan-kesalahan dari seorang HRD tersebut terjadi.

Berikut ini adalah 5 dampak umum yang menyebabkan kerugian akibat kesalahan dari seorang HRD!!

1. Tingkat Produktifitas Menurun

Jika salah satu dari kesalahan seorang HRD tersebut terjadi, maka dampak yang paling cepat untuk dirasakan adalah penurunan tingkat produktifitas kinerja perusahaan.

Dampak ini bisa terjadi karena setiap perusahaan membutuhkan HRD untuk mengelola semua kualitas karyawan yang ada.

Dan apabila seorang HRD melakukan beberapa kesalahan dalam waktu yang lama, maka tingkat produktifitas perusahaan akan menurun akibat permasalahan di dalam internal perusahaan.

2. Kerugian Finansial Perusahaan

Para HRD dapat dikatakan sebagai induk dari berbagai bentuk pendanaan yang ada di dalam sebuah perusahaan.

Tanggung jawab HRD untuk membangun program yang berkualitas atau aturan pendanaan karyawan merupakan faktor utama kenapa kerugian finansial terjadi.

Seorang HRD yang melakukan kesalahan dalam pengelolaan dana perusahaan akan menyebabkan kerugian dalam finansial perusahaan.

3. Kerusakan Reputasi Kerja

Kerusakan reputasi kerja merupakan dampak yang terjadi akibat kurangnya ketegasan dalam aturan kerja pada sebuah perusahaan.

Reputasi kerja bisa rusak akibat dari kurangnya tindakan seorang HRD dalam menangani konflik atau diskriminasi yang terjadi di lingkungan kerja.

Perusahaan yang gagal dalam membangun sifat loyalitas karyawan juga dianggap sudah tidak memiliki reputasi yang baik di dunia kerja.

4. Hubungan Tidak Harmonis

Lingkungan kerja yang tidak harmonis biasanya berasal dari kesalahan seorang HRD dalam mengatur keadilan dalam lingkungan bekerja.

Setiap karyawan yang tidak memperoleh keadilan akan menunjukkan sikap tidak baik saat bekerja sehingga menghasilkan sikap yang kurang baik di lingkungan perusahaan.

Dampak dari kesalahan HRD tersebut akan menciptakan hubungan yang tidak harmonis antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.

Baca Juga : Ingat! Berikut Panduan Menulis Surat Permohonan Cuti Paling Jitu

OnTime Payroll Apps

Itulah 8 kesalahan umum seorang HRD yang sering menjadi awal dari permasalahan besar pada sebuah lingkungan kerja.

Seorang HRD wajib mengerti beberapa kesalahan tersebut agar bisa menghindari segala kejadian yang tidak baik dalam proses mereka bekerja.

Perlu digaris bawahi bahwa seorang HRD hadir sebagai solusi dalam pengelolaan aktivitas kerja karyawan. Maka dari itu, para HRD harus memahami kondisi nyata yang sedang terjadi di tempat mereka bekerja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top